Yuk Kenali Cara Perawatan Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui

Tanya Ners – Buat para orang tua baru, sudah tahu belum bagaimana cara merawat bayi 0-6 bulan? Di masa ini, bayi terlihat masih ringkih jadi Moms perlu ekstra hati-hati dalam merawatnya. Selama 9 bulan berada di dalam rahim akan menghadapi berbagai perubahan begitu dilahirkan yang membuat kulitnya sangat peka. 

Oleh sebab itu, alangkah baiknya kalau Moms mempelajari cara-cara merawat si kecil. Meskipun keluarga bisa dimintai bantuan, tetap saja Moms, peran utamanya ada padamu. Jadi, Moms bisa sambil belajar cara merawat Si Kecil sendiri pada artikel ini.

Cara Merawat Bayi 0-6 Bulan

Leader Land Academy

Untuk memudahkan Moms, terutama yang baru memiliki anak pertama, dalam merawat bayi yang baru lahir,  ada beberapa hal yang bisa Moms perhatikan saat merawat bayi 0-6 bulan. Yuk, langsung saja simak  panduannya dibawah ini:

1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses permulaan Si Kecil untuk mencari puting Moms satu jam setalah Si Kecil lahir agar mendapatkan ASI pertama dan mau belajar menyusu pada Moms dengan kata lain Menyusu bukan di susuin ya Moms. Cairan yang keluar dari kelenjar payudara pertama kali sebelum ASI adalah Kolostrum.

Kolostrum sendiri banyak mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin K, kalsium, kalium, zinc, dan nutrisi lain berkali lipat lebih banyak dari ASI biasa dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan membantu mensukseskan pemberian ASI eksklusif selama 0-6 Bulan ya Moms. Setalah 6 Bulan Si Kecil berusia 6 bulan perlu di dampingi dengan MPasi ya Moms.

2. Kontak Skin to Skin

Menurut IDAI, skin to skin adalah perawatan bayi baru lahir yang penting untuk membantu menghangatkan tubuh bayi dan menjaga suhunya tetap stabil setalah keluar dari rahim  ya Moms. suhu yang optimal untuk Bayi Baru Lahir adalah 36,5 – 37,6 derajat celcius ya Moms.

Skin to Skin juga dapat meningkatkan bonding antara Moms dan Si Kecil. Selain itu Skin to Skin dapat membantu bayi untuk beradaptasi di luar kandungan, memudahan bayi untuk menyusu lebih mudah, membuat bayi jauh lebih tenang karena dengan skin to skin si kecil bisa merasakan kulit dan dekapan Moms. 

Caranya adalah letakkan si Kecil  pada dada Moms dalam kondisi tanpa busana sehingga terjadi kontak langsung antara kulit Moms dan si Kecil. Dianjurkan Moms menyentuh dan meyangga bagian bokong si kecil ya moom’s saat melakukan skin to skin jangan lupa juga si kecil diberikan topi & selimut yang lembut agar tidak terjadi Hipotermia ya Moms.

3. Perawatan Tali Pusar pada Bayi

Tali pusar bayi biasanya akan lepas atau puput sendiri dalam waktu  1 – 3 Minggu setalah si Kecil lahir ya moom’s. Moms  perlu menjaga area tali pusar agar tetap kering dan bersih. Jika tali pusar kotor, Moms harus membersihkan dan mengeringkan area tali pusar dengan cara mengelap dengan lembut area tersebut. Tidak perlu diberi cairan antiseptik ya Moms. Apabila terdapat tanda infeksi seperti di bawah ini, segera bawa si Kecil ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut: 

  • Kemerahan.
  • Bengkak pada tali pusar atau kulit di sekitarnya.
  • Tercium bau busuk.
  • Terlihat ada nanah. 

Baca juga: Ketahui Sumber Lemak MPASI, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil

4. Cara Tepat Memandikan Bayi Usia 0-6 Bulan 

Cara Memandikan Bayi Baru Lahir
sc: Freepik

Memandikan bayi baru lahir jangan terlalu sering ya Moms karena jika terlalu sering  justru dapat membuat si Kecil kehilangan minyak alami yang melindungi kulitnya ya Moms. Melansir John Hopkins Medicine, memandikan bayi 2—3 kali seminggu sebenarnya sudah cukup. Namun, Moms bisa menyesuaikan frekuensi mandi sesuai dengan kebutuhan si kecil ya Moms. 

Penelitian terkini menyebutkan bahwa bayi yang masih berusia 0 bulan tidak disarankan terlalu sering mandi karena penggunaan sabun berbahan kimia dan juga air hangat dapat mengikis kelembaban alaminya sehingga memicu kulit kering si kecil.

Nah, bicara soal air hangat, sebenarnya Moms boleh-boleh saja  memandikan si Kecil namun memang jangan terlalu sering. Dan ketika memandikan bayi, pastikan suhu airnya tepat yakni 37 – 38 derajat Celcius dimana temperatur ini tidak terlalu panas dan juga dingin yang membuatnya menggigil. 

Perlu diperhatikan juga  ya Moms jangan memandikan si kecil setelah si kecil selesai menyusu karena hal ini akan mengakibatkan si kecil muntah , dan jangan mandikan si kecil di air dingin ya Moms karena hal tersebut bisa membuat si kecil menggigil dan mengalami Hipotermia.

Tips Memandikan Bayi Baru Lahir

Berikut ini tips memandikan bayi baru lahir yang benar:

  • Gunakan air hangat dengan suhu sekitar 32 – 37 derajat celcius dengan tinggi air hangat sekitar 7 cm atau dengan suhu suam-suam kuku
  • Gunakan sabun dan shampo khusus bayi yang bebas dari paraben dan mengandung hypoallergenic ya Moms untuk meminimalisir kulit si kecil yang sensitif
  • Lalu bersihkan mulai dari atas kemudian di area mata bayi bersihkan mulai dari bagian dalam ke luar menggunakan kapas yang telah dibasahi air hangat.
  • Setelah bagian atas selesai, lanjutkan dengan bagian badan. Awali dengan membersihkan bagian alat kelamin, lalu badan, tangan dan kaki.
  • Jika terdapat cradle crap (kerak) pada kepala bayi bersihkan menggunkan baby oil terlebih dahulu. 
  • Jangan lupa ya Moms untuk membersihkan area lidah dan area mulut bayi dengan air hangat menggukanan kasa steril, dengan cara Moms harus melilitkan kasa pada jari telunjuk kemudian celupkan di air yang hangat masukkan ke mulut si keci kemudian seka dengan lembut bagian rongga mulut dan lidah si kecil ya Moms.
  • Terakhir bilas seluruh badan si kecil menggunakan waslap microfiber yang di basahi dengan air hangat.
  • Keringkan badan si kecil setalah di bilas menggunakan handuk yang lembut

5.Memilih Produk Mandi Bebas Paraben dan Hypoallergenic

Mustela USA

Moms harus tahu kalau Paraben adalah sejenis neurotoksin yang juga dapat menyebabkan gangguan reproduksi, gangguan hormon, imunotoksisitas, dan iritasi kulit bayi. Meski begitu, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa paraben aman jika digunakan dalam jumlah kecil. 

FDA pun mengungkapkan bahwa kandungan bahan-bahan tersebut dalam produk perawatan bayi sangat sedikit. Moms jangan terlalu khawatir saat menggunakan produk-produk tersebut. Selama memakainya dalam jumlah yang wajar.

Selain itu Moms , pemilihan produk skincare hypoallergenic juga tidak kalah penting karena kulit si kecil masih sensitif peka terhadap bahan kimia. Dengan pemilihan product yang menggandung hypoallergenic yang lembut dan aman untuk kulitnya, sehingga dapat meminimalisir kulit sikecil tidak iritasi karena allergi.

Moms juga harus memertimbangkan sabun dan produk untuk kulit si kecil tanpa bahan pewangi tambahan ya Moms, karena tidak semua kulit bayi tahan terhadap jenis bahan kimia. Jika jenis kulit bayi sensitif maka akan menimbulkan permasalahan baru untuk si kecil.

Baca juga: Ini 7 Daun Penurun Panas pada Bayi yang Mujarab & Aman

6. Pahami Tentang Tangisan Bayi

health.harvard.edu

Moms perlu tahu kalau Bayi baru lahir bisa menangis dengan durasi 2-3 jam per hari. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari lapar, kepanasan, bosan, kesakitan masuk angin/kolik , mengantuk , bayi tumbuh gigi hingga gejala sakit seperti demam. Sebagai contoh, bayi yang lapar biasanya menangis dengan nada rendah,lirih dan berirama berulang-ulang. 

Sebagai Contoh : Si kecil  menangis dengan nada yang pendek-pendek dan tidak terlalu nyaring, arti tangisan si kecil adalah karena dia merasa lapar dan ingin menyusu. Memahami tangisan si kecil yang lapar dan ingin menyusu  adalah yang paling mudah karena sebelum si kecil merasa kelaparan hingga menangis si Kecil akan menunjukkan gelagat khusus seperti meletakkan jarinya di mulut, mengisap jari dan sambil mengecap bibir seperti sedang menyusu ya Moms 

Jika Sikecil berumur 2 minggu dan tiba-tiba menangis dengan hebat, terutama di waktu sore hari atau menjelang malam hari , itu artinya si kecil mengalami kolik.

Kolik adalah gangguan pencernaan yang membuat perut si Kecil terasa tidak nyaman ya Moms. Moms bisa memberikan penangan  utama dengan cara memberikan minyak telon ke perut si kecil kemudian dekap sikecil sambil memijat perut secara lembut membantu menengakan si kecil.

7. Memahami Teknik Menyusui Dengan Benar

(ASI) atau Air Susu Ibu merupakan satu-satunya nutrisi yang tepat untuk bayi karena mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Moms juga harus tahu bagimana cara yang nyaman untuk menyusui si Kecil agar ia cukup ASI. Berikut ini adalah cara menyusui yang benar ya Moms :

  • Cuci tangan dengan handwash menggunakan air mengalir sebelum menyusui si kecil, kemudian keringkan menggunakan tissue kering ya Moms.
  • Kemudian Perah ASI sedikit dan oleskan di area puting hingga areola supaya area tersebut menjadi steril dan menjaga puting tetap lembab. 
  • Moms harus mencari posisi duduk yang nyaman saat akan menyusui si kecil dan pastikan kaki menapak permukaan ya Moms tidak diperbolehkan kaki Moms dalam posisi menggantung. 
  • Moms juga harus menguasai posisi yang nyaman saat gendong si Kecil.ada beberapa teknik menggendong si kecil saat menyusuinya contohnya : Kepala diletakkan pada siku dalam dan tahan bokongnya dengan telapak tangan Moms. 
  • Saat Bibir si kecil dirangsang dengan puting Moms dia akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara Moms dan puting kemudian masukkan bagian areola ke dalam mulut si kecil ya Moms
  • Moms juga harus memperhatikan saat si keci menghisap puting, bibir si kecil harus terbuka lebar dan dower ke bawah, sehingga Areola sebagian besar bagian bawahnya masuk ke dalam mulut bayi.
  • Posisikan Dagu menempel ke payudara Moms supaya hidung si kecil tidak tertutup oleh payudara.
  • Memastikan kepala si Kecil lebih tinggi daripada badannya agar saat dia menyusu lebih mudah untuk menelan ASI tanpa tersedak ataupun gumoh ya Moms.
  • Moms Juga harus memperhatikan bentuk pipi si kecil . jika pipinya kempot, proses menghisapnya belum tepat ya Moms , Moms harus segera menepatkan posisi menyusui dengan benar.
  • Kosongkan payudara Moms sebelum Moms menggantikannya

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), jadwal menyusui bayi baru lahir yang disarankan adalah 8–12 kali dalam sehari dengan durasi selama 10–15 menit.

8. Mengetahui Si Kecil Lapar Dan Kenyang 

Moms Berikut ini adalah tanda Si Kecil mulai lapar  Usia 0-6 Bulan (ASI Eksklusif)

  • Memasukkan tangan ke dalam mulutnya
  • Mengarahkan kepala ke dada Moms atau botol susu
  • Menggerak-gerakkan bibirnya
  • Menjilat bibirnya
  • Mengepalkan jari-jari tanganya
  • Mengisap-isap dengan lidah atau mulut
  • Mengerucutkan bibir. 

Sementara kalau bayi sudah kenyang tanda-tandanya adalah:

  • Melepaskan puting Moms. 
  • Si Kecil Menyusu-berhenti-menyusu-berhenti berulang kali.
  • Mengacuhkan dan Menjauhkan kepala dari dada Moms  atau botol susu
  • Menutup mulut ketika ditawari payudara. 
  • Perhatikan pergerakan mulut si kecil saat menghisap payudara akan  melambat.
  • Tangannya sudah tidak mengepal , dan si kecil akan relaks, tenang dan tidak gelisah
  • Kemudian jika si kecil selesai menyusu dan mendapatkan asi yang cukup maka dia akan tertidur.

9. Memahami Teknik Menyendawakan Si Kecil

Moms juga perlu tahu bagaimana cara menyendawakan bayi adalah cara perawatan bayi baru lahir yang penting agar si Kecil tidak gumoh setiap habis menyusu dengan cara :

  • Posisikan dagu bayi di bahu Moms. dengan cara : satu tangan Moms digunakan untuk menyangga bokong si Keci. Satu tangan lagi untuk mengelus searah jarum jam atau mengelus seperti membuat huruf C dan menepuk punggung si kecil dengan lembut dan pelan.
  • Jika Posisi si kecil tengkurap Moms bisa melakukan dengan cara : menidurkan Si Kecil di lengan atau pangkuan Moms saat posisi tengkurap. Sangga dan posisikan kepala lebih tinggi dari badannya, atau posisikan badan Si Kecil dengan kemiringan 45°, lalu tepuk atau usap punggungnya secara lembut dan perlahan.
  • Jika dalam posisi si kecil terlentang pijat atau mengelus dengan lembut perutnya. Kemudian, gerakkan kakinya memutar, seolah-olah ia sedang naik sepeda

10. Mengetahui Cara untuk Menangani Gumoh 

Jika Si Kecil gumoh Moms hanya perlu membersihkannya dengan kain yang lembut supaya kulit si kecil tidak iritasi. Tidak perlu memakai cairan atiseptic atau sabun ya Moms. Gumoh tidak membuat bayi tertekan atau membuatnya tidak nyaman. Namun, Moms perlu membawa bayi berkonsultasi ke dokter apabila gumoh disertai: . 

  • Berlangsung lebih dari 3 menit. 
  • Lebih dari 2 sendok makan setiap kali gumoh.
  • Gangguan napas, tersedak, batuk, atau mengejan. 
  • Gumoh bercampur dengan cairan berwarna hijau, kuning, cokelat, atau bercampur darah
  • Gumoh terlalu sering tidak kunjung berhenti setiap si kecil menyusu hingga usia si kecil 6 bulan
  • Berat badan si kecil tidak kunjung naik bahkan turun setip bulannya. 

Baca juga: 9 Makanan Pelancar ASI Paling Ampuh & Kaya Nutrisi

11. Hindari Pemakaian Bedak Bayi

Mustela USA

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menggunakan bedak tabur pada bayi karena bayi tidak benar-benar membutuhkannya dan terkadang dapat mengiritasi kulit mereka yang sudah sensitif. Banyak orangtua dahulu yang memakaikan bedak sebagai salah satu cara merawat kulit bayi agar menjadi lembut, wangi dan terlihat putih. Padahal, penggunaan bedak bayi sebaiknya dihindari ya Moms. 

AAP juga mengatakan bahwa bedak tabur bayi bisa berbahaya bagi si kecil jika banyak terhirup.Sebab bedak bayi mengandung partikel yang amat halus dan dapat dengan mudah masuk hidung dan terhirup oleh bayi. Meski dalam jumlah sedikit, bedak yang terhirup dapat mengiritasi paru-paru bayi.  Terlebih lagi, ada kekhawatiran penggunaan bedak dalam jangka panjang di dekat area genital dapat membuat perempuan terkena risiko kanker ovarium yang lebih tinggi di masa depan.

12. Pemantauan Berat Badan Bayi

Tahukah Moms ? jika bayi baru lahir memiliki berat badan yang berbeda-beda. Secara umum, berat badan bayi saat lahir dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu normal (2,5-4,0 kg), berat lahir rendah (< 2,5 kg), serta berat lahir besar atau makrosomia (≥ 4,0 kg).

Di 5 hari pertama setelah lahir pada umumnya berat badan bayi akan berkurang 1/10 dari berat lahirnya. Selepas itu, berat badan si Kecil akan perlahan naik ya Moms. Pada hari ke-10, berat badan si Kecil akan kembali ke saat pertama kali ia dilahirkan. Apabila pertumbuhannya optimal, pada usia 1 bulan berat badannya sudah mencapai 4 kilogram ya Moms.

13. Pelajari Cara Menggendong Bayi dengan Benar

Penting lho Moms untuk tahu cara menggendong bayi yang benar, terlebih untuk memegang bagian kepala dan leher bayi. Moms harus bisa menggendong dengan lembut dan posisikan saat menggendong Moms dan si kecil nyaman ya Moms. jangan sekali-kali mengguncang-guncangkan tubuhnya terutama bagian kepala dengan keras, karena berisiko menyebabkan pendarahan di otak.

14. Lindungi dari Sinar Matahari

Penggunaan sunscreen atau tabir surya untuk bayi tidak direkomendasikan jika ia masih di bawah usia 6 bulan ya Moms.Sebab, tabir surya belum terbukti aman untuk kulit bayi pada usia tersebut. Cara terbaik untuk merawat dan melindungi kulit bayi dari sinar matahari, yaitu tempat yang teduh.

Pastikan sinar matahari tidak langsung mengenai kulit si kecil ya Moms. Pakaikan pakaian serta topi yang dapat menghalangi sinar matahari ke kulit. Saat berjalan-jalan, pakai stroller dengan penutup di atasnya ya Moms.

15.Ketahui Jam Tidur Si Kecil

Pada Bayi baru lahir membutuhkan waktu tidur rata-rata sekitar 16,5 jam sehari. Jam tidurnya bisa dibagi menjadi 8 jam tidur siang dan 8,5 jam tidur malam.Periode tidur si kecil memiliki durasi yang beragam, yaitu antara 20 menit hingga 4 jam. Durasi dan jam tidur bayi perlu disesuaikan dengan usianya ya Moms.

Supaya si Kecil mendapatkan tidur dengan nyenyak, pastikan lampu kamar remang saat malam hari, dan suhunya sejuk. Moms  dapat menyalakan AC dengan temperatur 20-22 derajat celcius. Baringkan bayi tidur dalam posisi telentang untuk mencegah risiko SIDS (sudden infant death syndrome).

Baca juga: 7 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Efektif

16. Rutin Mengganti Popok atau Diapers

Optum

Menurut IDAI disarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil. Berikut cara mengganti Popok atau Diapers yang benar  :

  • Cuci Tangan menggunkan sabun di air mengalir  terlebih dahulu
  • Buka dan lepaskan perekat pada popok atau diapers yang sudah kotor 
  • Angkat atau miringkan kaki bayi dan bersihkan area kemaluan dan bokong si Kecil menggunakan tisu basah tanpa pewangi dan alkohol atau celupkan bola kapas ke air hangat.
  • Untuk anak perempuan, bersihkan dari arah depan ke belakang untuk menghindari bakteri yang menyebabkan kemungkinan terkena ISK (infeksi saluran kemih). 
  • Keringkan area pantat, kelamin, dan juga lipatan paha menggunakan kain lembut atau tissue kering untuk bayi.
  • Pastikan kulit pantat, kelamin, dan lipatan paha benar-benar kering ya Moms, segera pasang diapers yang baru. Angkat pantat si kecil dengan memegang kedua pergelangan kakinya ke arah atas. Selipkan popok yang bersih di bawah pantat si kecil kemudian geser hingga ke area pinggang. Selanjutnya tarik bagian depan popok ke arah perut si kecil.
  • Pasang tali atau perekat diapers dengan baik agar tidak bocor. Pastikan ikatan tidak menekan tubuh si Kecil ya Moms.

17. Kenali Pola Buang Air Kecil dan Besar

Moms perlu tahu jika Bayi yang terlahir sehat akan pipis dalam 24 jam pertama. Sedangkan, pup dalam waktu 48 jam pertama. Pipis biasanya akan berwarna merah bata dan pup berwarna hijau kehitaman. Setelah 1 minggu, bayi akan pipis sebanyak 5-6 kali sehari dengan warna jernih atau kekuningan.

Apabila warna pipis keruh atau kemerahan, ajak si Kecil konsultasi ke dokter. Sementara itu, pup bayi sehat akan berangsur berubah warna menjadi kekuningan dalam waktu 5 hari. Apabila warna pup masih kehitaman, Moms perlu melakukan evaluasi kecukupan ASI. 

18. Waspada Gejala Eksim

Ruam yang sering terjadi pada kulit bayi salah satunya disebabkan oleh eksim. Gejala eksim pada bayi biasanya berupa ruam kemerahan kering dan gatal yang sering muncul pada wajah.Jika si kecil  mengalami gejala tersebut atau memiliki riwayat keluarga dengan eksim, si Kecil mungkin memerlukan perawatan ekstra. Bicarakan dengan dokter spesialis Anak  tentang cara atau tips merawat kulit untuk bayi berusia 0-6 bulan yang memiliki eksim atau masalah kulit lainnya.

19. Imunisasi Wajib Usia 0–6 Bulan

Moms juga harus tahu imunisasi wajib untuk usia 0-6 Bulan sebagai berikut ini : 

  • Hepatitis B: Vaksin hepatitis B diberikan empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan ketika bayi berusia 18 bulan.
  • DPT: Diberikan sebanyak tiga kali, yaitu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan dua kali pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.
  • BCG: Vaksin BCG hanya diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan.
  • HiB: Diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan satu kali saat usia 18 bulan.
  • Polio: Vaksin polio oral diberikan ketika bayi lahir sampai berusia 1 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik setidaknya perlu diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun. Kemudian, pemberian vaksin polio oral maupun suntikan juga akan dilakukan secara berulang setiap bulan, yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. 
  • PCV (pneumokokus): Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster akan diberikan saat usia 12–15 bulan.
  • Rotavirus: Vaksin Rotavirus jenis monovalen akan diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama pada usia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya, atau maksimal usia bayi 24 minggu. Sementara itu, vaksin Rotavirus jenis pentavalen akan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia 6–12 minggu, kemudian dosis kedua dan ketiganya diberikan 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi ini harus selesai saat anak berusia 32 minggu

Agar efek perlindungannya optimal, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal dan usahakan jangan sampai terlambat apalagi terlewat. Perhatikan juga berapa kali si Kecil harus mendapatkan imunisasi dari setiap jenisnya. Sebab, ada yang cukup satu kali imunisasi, ada yang perlu beberapa kali imunisasi ya Moms.Pemberian imunisasi menurut Kemenkes adalah 0 Bulan-18 Tahun.

20. Jaga Kebersihan Orang yang Merawat Bayi

Pastikan kondisi tangan dan tubuh Moms dalam kondisi bersih sebelum memegang si kecil. Begitu pun halnya keluarga dan kerabat ingin menyentuhnya. Tujuannya adalah untuk menghindari bayi dari kuman dan virus yang mungkin saja ditularkan dari orang dewasa.

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Bayi Masuk Angin dan Muntah

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir?

cara mengatasi perut kembung pada bayi
sc: Happy Family Organics

Selain memahami perawatan bayi baru lahir, Moms juga perlu memahami hal-hal yang tidak boleh dilakukan, antara lain: 

  • Membiarkan tidur lama tanpa disusui
  • Tidak cuci tangan dengan sabun di bawah air bersih mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum memegang bayi. 
  • Tak menyangga leher dan kepala saat menggendong si Kecil.
  • Mengguncang bayi dengan keras saat menggendong bayi bisa menyebabkan pendarahan otak hingga kematian. 
  • Membiarkannya tidur dalam posisi tengkurap dengan lama
  • Menjemur terlalu lama dan sinar matahari terlalu terik
  • Tidak menyendawakannya setelah menyusu
  • Jarang mengganti popok atau diapers

Baca juga: Jangan Panik, Simak 5 Cara Mengatasi Demam pada Bayi!

Penutup

Kelas NEBA Newborn Bahagia

Nah itulah sejumlah perawatan bayi baru lahir yang perlu Moms pahami. Apabila memiliki pertanyaan lain seputar cara merawat dan mengetahui kondisi kesehatan si Kecil. Moms bisa mengikuti kelas pranatal secara online dari Tanya Ners.

Disini Moms tak hanya diberikan informasi saja, tetapi bisa belajar untuk  cara merawat bayi usia 0-6 Bulan, Mengetahui cara memberikan Asi yang benar, mengetahui jadwal imunisasi wajib usia 0-6 Bulan dan Hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 0-6 Bulan.

Tertarik untuk mengikutinya?

 

 

*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep

Referensi:

  • https://www.whattoexpect.com/first-year/first-bath/
  • https://www.bannerhealth.com/healthcareblog/teach-me/babys-first-bath-tips-for-bathing-a-newborn
Scroll to Top
×