TanyaNers – Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya, termasuk memastikan mereka mendapat cukup makanan agar tumbuh sehat dan kuat. Menyusui menjadi pilihan banyak ibu karena manfaat kesehatan dan kedekatan yang terjalin. Namun bagi ibu pemula pasti banyak yang bertanya-tanya tentang apakah bayi Bunda sudah memenuhi kebutuhan ASI yang cukup. Agar tidak kepikiran, yuk intip tanda bayi kurang ASI di sini!
Tanda Bayi Kurang ASI
Memahami dan menghargai tanda-tanda mengetahui kapan bayi Bunda mendapatkan cukup ASI adalah salah satu hal paling penting yang bisa Bunda pelajari. Namun karena ibu tidak bisa mengukur secara langsung berapa banyak ASI yang diminum bayi, mengenali tanda-tanda bayi kekurangan ASI menjadi penting. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
1. Bayi Terlihat Lemah dan Mengantuk
Jika bayi Bunda terlihat sangat mengantuk atau lemah, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan cukup ASI. Biasanya, bayi akan tidur selama 4 jam atau lebih setiap kali mereka makan. Sehingga bila bayi tidur lebih banyak, tampak terlihat lemas, dan lemah, maka kemungkinan besar mereka sedang kekurangan ASI. Terutama bila Bunda tidak merasakan gerakan rahang dan suara menelan saat bayi menyusu.
2. Frekuensi Menyusu yang Sebentar
Durasi menyusui yang terlalu pendek atau terlalu panjang bisa menjadi tanda bahwa bayi kekurangan ASI. Penting bagi ibu untuk memperhatikan perlekatan bayi saat menyusui untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan cukup ASI.
Kondisi bibir dan mata bayi yang kering juga dapat menjadi indikasi dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengamati tanda-tanda tersebut pada bayi. Selain jarak waktu menyusui yang hanya sebentar, Bunda perlu mencurigai bila bayi selalu ingin menyusu dan masih rewel setelah menyusu.
3. Payudara Tidak Menyusut
Setelah menyusui, payudara biasanya akan terasa lebih kempes karena produksi ASI untuk bayi. Namun, jika payudara tidak menyusut setelah menyusui, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Dalam beberapa kasus, pembengkakan juga bisa terjadi karena ASI tidak keluar secara maksimal.
Rasa nyeri saat menyusui bisa menjadi indikasi bahwa bayi tidak melekat dengan benar, sehingga mengurangi pasokan ASI yang diberikan kepada bayi. Sebaiknya, pastikan bahwa bayi melekat dengan benar saat menyusu untuk mencegah pembengkakan payudara dan memastikan bayi mendapatkan cukup ASI.
Baca juga: Adakah Sufor yang Rasanya Mirip ASI? Simak Penjelasannya!
4. Berat Badan yang Berkurang
Jika bayi Bunda belum mencapai berat badan mereka yang sebelumnya pada usia ini, atau jika mereka menambah berat badan lebih lambat dari yang diharapkan, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan cukup ASI.
Normalnya, berat badan bayi akan turun sedikit setelah lahir dan kemudian kembali meningkat seiring dengan pertumbuhannya. Namun, jika berat badan tidak kembali normal setelah hari ke-10 atau jika bayi kehilangan lebih dari 7% berat badan lahirnya dalam 72 jam pertama, perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan bantuan lebih lanjut.
5. Urin dan Kotoran Gelap
Tanda-tanda bahwa bayi kekurangan ASI dapat dilihat dari kotoran yang berwarna gelap dan jumlahnya sedikit, serta urin bayi yang juga berwarna gelap. Kotoran yang berwarna kuning pekat atau kecoklatan, serta frekuensi buang air kecil yang jarang, juga menjadi indikator bayi kurang ASI.
Selain itu, urin bayi dengan endapan merah bata setelah hari ke-5 kelahiran juga bisa menjadi pertanda masalah, termasuk kekurangan asupan ASI. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengamati tanda-tanda tersebut pada bayi.
6. Bayi Kuning
Pada 1-2 minggu pertama setelah kelahiran, tubuh bayi dapat terlihat kuning karena kadar bilirubin dalam darah meningkat. Biasanya, kondisi kuning ini akan hilang dalam 2-4 hari dan secara alami dibuang melalui urine dan kotoran bayi.
Namun, jika bayi kekurangan asupan ASI, frekuensi buang air kecil dan besar bisa berkurang, menghambat pengeluaran bilirubin dan mempertahankan warna kuning pada kulitnya hingga usia 2 minggu. Jika tubuh bayi tetap kuning meskipun sudah cukup minum ASI, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Ini Kebutuhan ASI untuk Bayi di Bawah 6 Bulan dari WHO!
Cara Mengatasi Bayi Kurang ASI
Untuk memastikan bayi mendapatkan cukup ASI, Bunda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
- Menyusui Sesering Mungkin: Lanjutkan menyusui bayi secara sering, minimal 8-12 kali sehari, dan berikan ASI sesuai permintaan. Jika tidak bisa menyusui langsung, rajinlah memompa ASI untuk memastikan payudara kosong sehingga merangsang produksi ASI yang lebih banyak.
- Perhatikan Posisi Pelekatan: Pastikan bayi melekat dengan baik pada puting payudara saat menyusu untuk memastikan mereka mendapatkan ASI secara optimal dan produksi ASI terstimulasi dengan baik. Jika sulit, mintalah bantuan dari dokter atau konselor laktasi.
- Tidak Memberikan Makanan Lain Selain ASI: Tidak disarankan memberikan makanan atau minuman lain selain ASI untuk bayi di bawah usia 6 bulan.
- Cukup Istirahat dan Nutrisi: Pastikan Bunda mendapatkan istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi untuk membantu tubuh memproduksi ASI dengan baik.
- Kelola Stres: Lakukan kegiatan yang menyenangkan dan bisa mengurangi stres, karena suasana hati yang baik dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
- Konsultasi: Jika semua langkah di atas tidak memperbaiki kondisi, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan saran dan penanganan yang lebih lanjut.
Baca juga: 5 Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasi ASI Sedikit
Konsultasi ke Konselor Laktasi
Ingatlah bahwa menyusui tidak hanya tentang memberikan makanan, tetapi juga tentang memberikan rasa hangat, nutrisi, dan kasih sayang yang tak ternilai. Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang bayi Bunda, selalu berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan Bunda.
Mengikuti Kelas Laktasi dari TanyaNers bisa membantu Bunda untuk lebih mengetahui bagaimana cara membuat produksi ASI meningkat dan membuat si kecil tercukupi untuk kebutuhan ASI-nya. Sesi kelas ini dapat dilakukan secara online dari rumah. Jadi tunggu apalagi? Segera daftar sekarang!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.bswhealth.com/blog/is-my-baby-getting-enough-breastmilk-6-common-reasons-for-low-milk-supply
- https://www.healthpartners.com/blog/how-do-i-know-my-baby-is-getting-enough-breastmilk/