TanyaNers – Persalinan normal adalah impian bagi sebagian besar ibu hamil. Untuk mencapai hal itu, ada berbagai persiapan yang harus dilakukan dengan matang. Termasuk mengetahui tahapan persalinan normal di rumah sakit maupun faislitas kesehatan. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya sampai tuntas.
Tahapan Persalinan Normal
Dalam tahapan persalinan normal, setidaknya ada tiga tahapan yang harus dijalani oleh ibu hamil. Berikut penjelasan selengkapnya yang wajib Anda tahu!
Tahapan Pertama
Pada tahapan pertama ini, ibu hamil akan menjalani dua fase yang dimulai dari fase awal hingga fase awal. Untuk fase awal sendiri ditandai dengan beberapa hal yang mungkin dialami:
- Kondisi leher rahim mulai membuka perlahan dan menipis. Biasanya ditandai dengan kontraksi ringan kurang lebih 40-60 detik. Lama kelamaan kontraksi ini pun semakin teratur dan terasa kuat. Bahkan berlangsung hingga 5 menit.
- Perlahan setelah itu, leher rahim pun terbuka. Tahapan ini ditandai dengan adanya lendir dan darah yang keluar dar dalam vagina.
- Fase awal akan berangsur berakhir saat bukaan leher rahim sekitar empat waktu. Dimana tahapan ini terkadang berbeda pada ibu hamil.
Fase awal ini bisa saja berjalan lebih lama. Termasuk 8-12 jam apalagi untuk persalinan pertama kali. Jika fase awal tadi sudah terlewati, selanjutnya akan masuk pada fase aktif yang ditandai dengan:
- Pembukaan pada leher rahim mulai melebar dengan cepat dan dapat mencapai 7 cm. Kontraksi akan berlangsung tiap 2-3 menit sekali dengan durasi sekitar 45-60 detik. Dalam kasus tertentu, ada yang selama 60-90 detik.
- Mommy akan merasakan kontraksi yang lebih kuat dan membuat tidak nyaman karena lebih sering. Rasa tidak nyaman ini muncul seperti kaki yang kram, nyeri punggung, dan merasa seperti tertekan. Bisa juga terasa mual.
- Berikutnya akan ditandai dengan air ketuban yang pecah atau merembes. Jika muncul tanda seperti ini, maka segeralah untuk ke rumah sakit maupun fasilitas bersalin lainnya.
- Rasa sakit akan meningkat dan berlangsung selama 4-8 jam. Kontraksi dan pembukaan semakin melebar. Dari awalnya sekitar 7cm maka bisa saja meningkat ke 10 cm. Ada baiknya Mommy didampingi oleh seseorang untuk meredakan rasa sakit dan cemas.
Baca juga: 7 Cara Agar Cepat Melahirkan dengan Mudah dan Lancar
Tahapan Kedua
Memasuki tahapan kedua, biasanya dilakukan proses yang disebut dengan mendorong. Tujuannya adalah agar bayi keluar dari tubuh Mommy. Leher rahim akan terbuka penuh di tahapan ini. Maka dari itu, Mommy perlu mengeluarkan semua tenaga agar bayi dapat keluar. Untuk fase di tahapan kedua ini adalah:
- Terjadi kontraksi yang lebih jarang dan jaraknya pun tidak terlalu berdekatan. Gunakanlah waktu jeda tersebut untuk istirahat sampai menjelang kontraksi berikutnya.
- Perlahan, bayi mulai masuk dan turun ke jalur lahir. Pada kondisi ini, pastikan lebih bersabar dan kurangi mengejan. Usahakan untuk mengejan secara alami. Jangan lupa aturlah pernpasan agar tidak terasa tegang dan proses melahirkan menjadi lebih lanacr.
- Saat bayi mulai masuk je jalan lahir, maka pada vagina akan terlihat tonjolan saat berusaha mendorong bayi keluar. Di sini, kulit kepala bayi akan terlihat dan dalam istilah medis dikenal dengan crowning.
- Proses keluarnya kepala bayi akan terasa intens dan dibarengi rasa nyeri yang kuat. Ketika Mommy mengejan secara kuat, maka kepala bayi ikut terdorong keluar. Saat seperti inilah wajib didamping i oleh petugas medis. Kemudian, kepala bayi menyamping dan bahu akan berputar masuk alan lahir. Perlahan bayi akan keluar sepenuhnya.
- Setelah keluar, bayi akan dibersihkan di bagian hidung dan mulut untuk lebih mudah bernapas. Petugas medis pun akan membersihkan lendir maupun darah di tubuh bayi. Kemudian, akan dikeringkan dengan handuk yang steril.
Baca juga: Mengenal Asuhan Persalinan Normal untuk Ibu Hamil
Tahapan Ketiga
Tahapan persalinan normal yang ketiga bisa juga dikatakan sebagai tahapan terakhir. Tentu, di sini Anda merasa lega sekaligus bahagia melihat si kecil terlahir dengan normal dan sehat. Setelah bayi dibersihkan, Moms dapat memeluk dan menciumnya. Meski begitu, ada fase di tahapan ketiga yang perlu dijalani, di antaranya:
- Keluarnya plasenta dari rahim yang terjadi sekitar 5-10 menit sesudah bayi lahir. Beberapa ibu hamil bahkan ada yang keluar selang waktu 30 menit sampai 1 jam. Apabila dalam waktu tersebut tidak keluar, maka dokter pelu melakukan tindakan medis seperti kuret. Tujuannya mencegah perdarahan dan komplikasi karena plasenta tertinggal.
- Setelah semuanya lancar, Mommy dianjurkan untuk menyusui dengan ASI eksklusif agar proses bonding semakin lancar. Terkadang, ada pula bayi yang tidak mau menyusui. Oleh karena itu, terus dekatkan bibir bayi ke payudara sampai si kecil mengisap payudara.
- Menjalani perawatan lanjutan untuk pemulihan apabila terdapat robekan pada jalan lahir. Dokter akan memberikan obat bius untuk meredakan nyeri.
Baca juga: Perhatikan Makanan yang Harus Dihindari Menjelang Persalinan Berikut!
Penutup
Itulah beberapa tahapan persalinan normal yang perlu Anda ketahui. Sebagai catatan, proses persalinan ini bisa berbeda-beda setiap ibu hamil. Ini tergantung pada kondisi tubuh dan faktor lainnya menjelang persalinan. Segeralah ke dokter apabila telah mendekat HPL dan tanda-tanda melahirkan tiba.
Jika HPL masih dirasa cukup jauh, Mommy bisa persiapkan segala sesuatunya dengan mengikuti kelas prenatal dari TanyaNers. Selain bisa berkonsultasi dengan ners yang berpengalaman di bidangnya langsung, kelas ini bisa diikuti di mana saja lho, karena diselenggarakan online. Tertarik mengikutinya? Klik di sini untuk informasi selengkapnya!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545
- https://www.nidirect.gov.uk/articles/going-labour-and-labour-process#toc-0