Keguguran: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya!

penyebab keguguran

Tanya Ners – Mengalami keguguran memang menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh ibu hamil. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki gen atau riwayat keguguran dalam keluarganya. Meskipun begitu, Moms harus mengetahui terlebih dahulu apa saja penyebab keguguran agar mengerti cara mencegahnya. Untuk itu, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini! 

Apa Itu Keguguran?

sc: Gleneagles Hospital

Keguguran adalah hilangnya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu. Keguguran, atau abortus spontan, biasanya terjadi pada trimester pertama, yaitu tiga bulan pertama kehamilan. Keguguran sangat umum terjadi, dengan sekitar 10-20% dari kehamilan yang terdeteksi berakhir dengan keguguran.

Meskipun begitu, angka sebenarnya diperkirakan mendekati 40% karena banyak keguguran terjadi sebelum wanita menyadari bahwa mereka hamil. Sebagian besar keguguran disebabkan oleh masalah kromosom yang menyebabkan janin berhenti tumbuh.

Sebagian besar keguguran terjadi karena alasan medis yang berada di luar kendali seseorang. Pada trimester pertama, penyebab utama keguguran adalah masalah pada janin. Namun, jika keguguran terjadi setelah trimester pertama, faktor-faktor seperti kondisi kesehatan ibu, infeksi di sekitar bayi, atau leher rahim yang terbuka terlalu cepat dapat menjadi penyebabnya.

Gejala umum keguguran meliputi pendarahan berat dan keluarnya jaringan atau cairan dari vagina. Meskipun keguguran adalah kejadian yang umum, hal itu bisa sangat menyakitkan secara emosional dan membutuhkan dukungan serta perawatan yang tepat.

Gejala Keguguran

Gejala keguguran dapat bervariasi tergantung pada tahap kehamilan. Dalam beberapa kasus, keguguran dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga seorang wanita mungkin tidak menyadari bahwa dia hamil. Gejala umum dari keguguran meliputi:

  • Perdarahan vagina, dari ringan hingga berat
  • Nyeri kram perut atau punggung bawah yang parah
  • Keluar jaringan atau cairan dari vagina
  • Demam disertai gejala lain
  • Penurunan tanda-tanda kehamilan
  • Nyeri perut yang parah atau kram
  • Nyeri punggung dari ringan hingga parah

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini selama kehamilan, sangat penting untuk segera menghubungi dokter. Meskipun gejala-gejala ini dapat menunjukkan keguguran, mereka juga dapat terjadi tanpa menyebabkan kehilangan kehamilan. Dokter Anda kemungkinan akan melakukan tes untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Baca juga: Panduan Cara Memilih Susu yang Tepat untuk Ibu Hamil, Wajib Tahu!

penyebab keguguran
sc: Continental Hospitals

Jenis Keguguran

Ternyata keguguran juga memiliki beberapa jenis karena tergantung dari gejala dan tahap kehamilan, keguguran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:

  • Keguguran Lengkap: Semua jaringan kehamilan telah keluar dari tubuh.
  • Keguguran Tidak Lengkap: Beberapa jaringan atau materi plasenta tetap berada di dalam tubuh.
  • Keguguran Terlewat: Embrio mati tanpa sepengetahuan orang yang hamil, dan jaringan tetap berada di rahim.
  • Keguguran Terancam: Pendarahan dan kram mengindikasikan kemungkinan keguguran, tetapi serviks tetap tertutup.
  • Keguguran Tak Terhindarkan: Pendarahan, kram, dan dilatasi serviks mengindikasikan bahwa keguguran tidak dapat dihindari.
  • Keguguran Septik: Keguguran yang disertai infeksi pada rahim.

Jika Anda mengalami gejala keguguran, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Keguguran

sc: Gunjan IVF World

Sebagian besar keguguran tidak disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh orang yang hamil. Berbagai faktor dapat menyebabkan keguguran, terutama selama trimester pertama, karena perkembangan janin yang abnormal. Penyebab umum meliputi:

1. Masalah Genetik atau Kromosom

Kelainan kromosom sering terjadi secara acak dan dapat disebabkan oleh kesalahan selama pembelahan sel atau masalah dengan sel telur atau sperma. Masalah dengan plasenta juga dapat menyebabkan keguguran.

  • Kematian Janin Dalam Rahim: Embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang sebelum gejala kehilangan kehamilan muncul.
  • Blighted Ovum: Tidak ada embrio yang terbentuk sama sekali.
  • Kehamilan Mola: Kedua set kromosom berasal dari ayah, sehingga tidak terjadi perkembangan janin.
  • Kehamilan Mola Parsial: Kromosom ibu tetap ada, tetapi ayah menyediakan dua set kromosom.
  • Kelainan Genetik: Sekitar 2-4 persen kasus keguguran berkaitan dengan faktor genetik. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk melakukan tes genetik sebelum merencanakan kehamilan.

2. Infeksi

Ketika hamil, daya tahan tubuh akan turun dan rentan terkena penyakit. Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab gugurnya kandungan. Daya tahan tubuh ibu hamil yang menurun membuatnya rentan terhadap penyakit, termasuk infeksi TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex) serta infeksi menular seksual seperti klamidia, HIV, sifilis, dan gonore, yang semuanya dapat meningkatkan risiko keguguran.

3. Faktor Usia Ibu

Menurut Mayo Clinic, risiko keguguran meningkat seiring bertambahnya usia.  Pada usia 20 tahun, risiko keguguran sebesar 12-15%, meningkat menjadi 20% pada usia 35 tahun, 40% pada usia 40 tahun, dan 80% pada usia 45 tahun. Sel telur wanita berusia di atas 35 tahun lebih rentan terhadap kelainan kromosom.  Meski demikian, 87% wanita yang mengalami keguguran akan melanjutkan kehamilan hingga melahirkan bayi yang sehat. 

4. Aktivitas Berlebih dan Trauma Fisik

Aktivitas fisik berlebihan seperti berlari, mengangkat beban berat, dan aktivitas intens lainnya dapat mengganggu kehamilan dan memicu keguguran. Selain itu trauma fisik juga perli diwaspadai, terutama bila ada benturan atau tekanan pada perut saat hamil dapat menyebabkan trauma fisik pada janin. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami perdarahan, kerusakan organ, atau masalah pada plasenta.

Baca juga: Apa Itu Test Pack untuk Tes Kehamilan & Cara Menggunakannya

_Jenis Kontraksi pada Ibu Hamil
sc: verywell Health

5. Obat-Obatan

Saat hamil, Moms sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan, kecuali telah mendapat izin dari dokter atau memang diresepkan dokter yang merawat selama hamil. Mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa izin dokter dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa obat seperti benzodiazepine, misoprostol, dan isotretinoin dapat memicu kontraksi dan mengganggu pembentukan organ janin.

6. Penyakit 

Beberapa penyakit bawaan atau yang terjadi pada tubuh ibu saat hamil juga bisa menyebabkan keguguran yang tentu saja harus diwaspadai. Beberapa penyakit umum yang sering menjadi penyebab keguguran adalah:

  • Tekanan Darah Tinggi:  Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menjadi penyebab keguguran. Pasalnya, hipertensi mengakibatkan pasokan darah dan oksigen ke janin berkurang. Hal ini bisa mengganggu pertumbuhan janin dan berujung pada keguguran.
  • Gangguan Plasenta: Gangguan plasenta bisa menjadi penyebab keguguran. Perlu diketahui, plasenta memiliki peran penting selama kehamilan karena menghubungkan peredaran darah ibu dengan peredaran darah janin.
  • Gangguan Sistem Endokrin: Endokrin adalah kumpulan kelenjar yang memproduksi hormon. Fungsinya yaitu untuk membantu proses metabolisme. Gangguan pada sistem endokrin dapat mengakibatkan keguguran.

7. Gaya Hidup 

Beberapa kondisi kesehatan dan kebiasaan gaya hidup dapat mengganggu perkembangan janin, termasuk:

  • Pola makan yang buruk atau malnutrisi
  • Penggunaan obat-obatan dan alkohol
  • Usia ibu yang lanjut
  • Penyakit tiroid yang tidak diobati
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Merokok
  • Infeksi
  • Trauma
  • Obesitas
  • Masalah dengan serviks
  • Bentuk rahim yang tidak normal
  • Tekanan darah tinggi yang parah
  • Keracunan makanan
  • Obat-obatan tertentu
  • Kurang Gizi

Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran. Rokok mengandung nikotin dan zat kimia berbahaya yang dapat memicu kehamilan ektopik, berat badan janin kecil, dan kelainan pembentukan organ janin.

Selain itu kekurangan gizi bisa menjadi penyumbang keguguran lho. Karena selama kehamilan, kebutuhan gizi ibu meningkat. Kekurangan nutrisi dapat menghambat perkembangan janin dan menyebabkan keguguran. Karena itulah, gaya hidup tidak sehat mampu menjadi penyebab utama keguguran.

Penanganan Keguguran

sc: Verywell Family

Penanganan keguguran akan tergantung pada kondisi dan usia kehamilan saat keguguran terjadi. Berikut adalah beberapa jenis penanganan yang umum dilakukan:

  • Observasi: Jika keguguran terjadi pada usia kehamilan awal dan perdarahannya ringan, dokter mungkin akan menyarankan untuk observasi di rumah.
  • Obat-obatan: Dokter dapat memberikan obat untuk membantu mengeluarkan jaringan janin dari rahim.
  • Kuretase: Kuretase adalah prosedur untuk mengeluarkan jaringan janin dari rahim dengan menggunakan alat khusus. Biasanya dilakukan untuk mengeluarkan jaringan sisa janin di rahim jika terjadi perdarahan hebat atau infeksi.
  • Operasi: Pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk mengeluarkan jaringan janin dari rahim.
  • Pemulihan Mental: Kehilangan calon bayi menimbulkan perasaan sedih dan marah. Orang tua bisa berbagi kesedihan dengan keluarga atau teman, atau berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika diperlukan. Menunda kehamilan selanjutnya dengan kontrasepsi dapat membantu merencanakan kehamilan yang lebih baik.

Keguguran berisiko menimbulkan infeksi, anemia, atau syok akibat sisa jaringan tubuh janin yang tertinggal di dalam rahim. Segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Pencegahan Keguguran

Meskipun tidak semua keguguran dapat dicegah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan risikonya:

  • Konsultasi sebelum hamil: Konsultasikan dengan dokter sebelum hamil untuk memastikan kesehatan Anda baik dan siap untuk hamil.
  • Menjalani gaya hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan hindari stres.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol: Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran.
  • Mengonsumsi asam folat: Asam folat dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin. Konsumsilah minimal 400 mcg asam folat setiap hari.
  • Memperhatikan tanda-tanda keguguran: Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala keguguran.

Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan progesteron di awal kehamilan jika memiliki riwayat keguguran berulang. Tetap jaga kesehatan dan selalu konsultasikan kondisi kehamilan dengan dokter secara berkala.

Baca juga: Mengenal Jenis Kontraksi pada Ibu Hamil dan Cara Membedakannya!

Ikut Kelas Ibu Hamil di Tanya Ners

Kelas ibu hamil NEBA Newborn Bahagia

Meskipun menakutkan, namun sadar lebih awal mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasi keguguran merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Sekarang moms dapat mengikuti kelas prenatal dari Tanya Ners dan lakukan berbagai konsultasi dengan ners berpengalaman untuk menjawab berbagai masalah yang moms miliki. Yuk gabung sekarang!

 

 

*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9688-miscarriage
  • https://www.healthline.com/health/miscarriage#prevention
  • https://www.webmd.com/baby/pregnancy-miscarriage
Scroll to Top
×