10 Mitos Ibu Hamil yang Sering Dipercayai Kebanyakan Orang

Mitos Ibu Hamil

Tanya NersSelama masa kehamilan, banyak mitos yang sering menghantui pikiran calon ibu. Meskipun beberapa dari mitos memiliki dasar ilmiah, banyak juga yang hanya berdasarkan kepercayaan atau cerita turun temurun. Mitos ibu hamil berikut ini sering kali menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian bagi para ibu hamil, sehingga penting untuk memahami fakta dari setiap mitos yang ada. Yuk simak!

10 Mitos Ibu Hamil

Mitos Ibu Hamil
sc: Freepik

Berikut adalah beberapa mitos hamil yang dapat menciptakan ketidakpastian dan kekhawatiran tanpa dasar ilmiah yang kuat. Untuk selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Tidak Boleh Berhubungan Intim

Mitos ibu hamil yang pertama adalah tidak boleh berhubungan intim karena takut dapat mempengaruhi janin yang dikandung hingga menyebabkan keguguran. Faktanya, melakukan hubungan intim itu diperbolehkan asal Bunda berada pada kondisi yang sehat. Hal ini juga didukung dengan janin yang terlindungi oleh kantung dan cairan ketuban lendir tebal pada leher rahim, serta otot rahim yang kuat. Sehingga, janin akan tetap aman.

Namun, jika Bunda memiliki riwayat kelahiran prematur. Konsultasikan kepada dokter atau bidan terlebih dahulu terkait hubungan intim. Hal ini dikarenakan sperma mengandung prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi rahim dan berisiko kelahiran prematur.

Baca juga: 10 Cara Agar ASI Melimpah Alami yang Bisa Bunda Lakukan

2. Dilarang Minum Kopi

Selanjutnya adalah larangan meminum kopi. Kopi adalah minuman berkafein yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan batas wajar maksimal 200 mg setiap harinya. Sedangkan, jika Bunda minum kopi secara berlebihan dapat mengakibatkan kelahiran bayi dengan berat badan rendah.  Bunda dapat meminumnya karena bayi masih kurang bisa mencerna kafein dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Tidak Boleh Mewarnai Rambut

Ada juga mitos ibu hamil yang melarang mewarnai rambut. Mitos satu ini terdengar aneh karena tidak ada kaitanya dengan kesehatan ibu hamil maupun janin. Akan tetapi, jika Bunda ingin mewarnai rambut. Lakukan setelah usia kehamilan memasuki trimester kedua. Selain itu, saat mewarnai rambut juga hindari aroma yang menyengat karena ibu hamil akan sensitif terhadap bau.

4. Bentuk Perut Menandakan Jenis Kelamin

Mitos Ibu Hamil
sc: Freepik

Berbeda dengan sebelumnya yang lebih berdampak pada kesehatan, mitos kali ini dikaitkan dengan jenis kelamin bayi yang akan lahir yang ditandakan dari bentuk perut. Mitos ini menyebutkan jika bentuk perut lancip dan menurun, maka bayi yang lahir laki-laki. Sedangkan, jika berbentuk bulat dan menonjol ke atas, berarti perempuan.

Teori tersebut tidak benar karena bentuk perut bukan dipengaruhi oleh jenis kelamin, melainkan dipengaruhi oleh bentuk tubuh ibu, bentuk rahim, usia kehamilan, berat badan saat kehamilan, kekuatan otot perut dan posisi bayi saat berada dalam kandungan. Bahkan, Bunda baru bisa mengetahui Jenis kelamin bayi ketika masuk usia kehamilan 18–20 minggu yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG.

5. Masalah Kulit pada Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin

Selain dari bentuk perut, mitos yang menandakan jenis kelamin lainnya adalah terlihat dari masalah kulit. Mitos ini menyebutkan bahwa jika Bunda memiliki kulit yang gelap, maka bayi yang lahir adalah laki-laki. Sebaliknya, jika kulit cerah maka bayi cenderung perempuan. Hal tersebut tidak benar adanya karena perubahan warna kulit bisa saja disebabkan perubahan hormon selama kehamilan.

Baca juga: 7 Cara Menidurkan Bayi yang Efektif, Ternyata Mudah Lho!

6. Jenis Makanan Menandakan Jenis Kelamin

Makanan juga sering kali dikaitkan dengan jenis kelamin bayi yang dikandung. Faktanya,  jenis kelamin bayi itu dipengaruhi oleh- kromosom X dan Y saat terjadinya pembuahan. Mitos ini menyebutkan jika Bunda menyukai daging selama kehamilan, maka sedang mengandung bayi laki-laki. Sedangkan, jika Bunda suka mengonsumsi sayuran, berarti sedang mengandung bayi perempuan.

7. Nanas dan Durian dapat Menyebabkan Keguguran

Mitos ibu hamil selanjutnya adalah buah nanas dan durian yang dapat menyebabkan keguguran jika mengonsumsinya. Faktanya, durian mengandung triptofan dan organo-sulfur yang baik bagi ibu hamil. Sementara nanas, mengandung vitamin C yang juga baik bagi ibu hamil. Namun, perlu Bunda perhatikan juga saat mengonsumsi kedua buah tersebut jangan terlalu berlebihan agar kesehatan Bunda dan janin terjaga.

8. Tidak Boleh Berolahraga

Mitos Ibu Hamil
sc: Freepik

Olahraga adalah adalah aktivitas fisik yang sangat bermanfaat bagi siapapun terutama ibu hamil untuk mengatasi stres selama kehamilan dan mendukung proses persalinan.  Adapun olahraga yang dapat Bunda coba adalah berenang, jalan kaki, yoga, pilates, dan senam hamil. Hindari juga olahraga fisik berat seperti bersepeda, boxing, berkuda, dan lainnya.

9. Dilarang Memegang Kucing

Selanjutnya adalah ibu hamil dilarang memegang kucing. Hal ini kurang tepat karena Bunda masih dapat bermain kucing dengan memperhatikan kotorannya. Kotoran kucing mengandung parasit Toxoplasma gondii yang memiliki dampak serius bagi ibu hamil seperti kelahiran prematur, meninggalnya janin dalam kandungan, serta kerusakan pada fungsi mata, telinga, dan otak bayi.

10. Ngidam Harus Terpenuhi

Mitos ibu hamil yang terakhir ini mungkin sudah sangat umum di kalangan ibu hamil. Pasalnya, saat ngidam tidak terpenuhi maka bayi akan ileran. Faktanya, tidak semua ngidam itu harus terpenuhi. Ngidam adalah respon dari tubuh Bunda yang kekurangan zat gizi tertentu hingga muncul makanan yang diidamkan. Bahkan, ngidam juga sering dikaitkan dengan perubahan hormon ibu hamil yang menyebabkan sensitif terhadap aroma dan rasa.

Baca juga: 9 Mitos Ibu Menyusui yang Bunda Sering Dengar, Apa Saja?

Penutup

Kelas NEBA Newborn Bahagia

Setidaknya itu tadi adalah beberapa mitos ibu hamil yang masih sering dipercaya oleh kebanyakan orang. Setelah mengetahui mitos-mitos di atas, Bunda akan merasa lebih tenang saat berada di situasi kehamilan. Jangan lupa juga untuk mengikuti kelas persiapan persalinan agar proses melahirkan Bunda berjalan dengan lancar dan optimal. Bunda dapat mengikuti kelasnya secara online lho! Yuk daftar sekarang!

 

 

*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep

Referensi:

  • https://www.momjunction.com/articles/safe-eat-pineapple-pregnancy_002951/ 
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-fish/art-20044185 
  • https://www.webmd.com/baby/features/pregnancy-food-cravings 
Scroll to Top
×