TanyaNers – Mendekati waktu persalinan, ibu hamil terkadang mengalami berbagai tantangan. Salah satunya adalah kontraksi yang menjadi tanda kelahiran sudah dekat. Namun, ada juga kontraksi yang sifatnya semu atau palsu. Lantas, apa saja ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan? simak ulasan selengkapnya!
Ciri-Ciri Kontraksi Palsu Saat Hamil 9 Bulan
Kontraksi palsu terkadang membuat ibu hamil menjadi khawatir. Sebenarnya, hal itu adalah normal. Pada kontraksi palsu, biasanya perut akan mengalami kram di bagian bawah, selain itu rahim juga ikut mengencang. Kemudian, tidak lama otot-otot perut akan kembali rileks seperti semula. Adapun ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan pada umumnya yang sering dialami adalah dari intensitas waktunya.
Intensitas kontraksi palsu terkadang tidak menentu. Bisa saja lebih kuat atau berkurang secara perlahan. Kemudian, kontraksi palsu tidak sakit tapi membuat Bunda merasa tidak nyaman. Durasinya pun tidaklah terlalu lama. Namun, perlu diingat jika setiap ibu hamil memiliki ciri kontraksi dan pengalaman kontraksi palsu yang berbeda-beda. Tergantung pada asupan nutrisi dan kebiasaan aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual dengan Mudah
Apa Saja Penyebabnya?
Seperti disinggung pada poin sebelumnya, penyebab kontraksi palsu pada ibu hamil berbeda-beda. Penyebab utamanya bisa dikarenakan otot rahim yang mengencang. Inilah yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Selain itu, penyebab kontaksi palsu lainnya antara lain:
- Ibu hamil beraktivitas berat dan itu sering dilakukan. Misalnya saja berolahraga berlebihan maupun mengangkat barang berat lainnya.
- janin dalam kandungan sangat aktif bergerak, sehingga memicu rasa kurang nyaman. Termasuk saat seseorang menyentuh bagian perut, maka bayi pun akan bereaksi.
- Kandung kemih ibu hamil yang dalam kondisi penuh.
- Berhubungan seksual.
- Ibu hamil yang sering mual dan muntah secara terus menerus.
Baca juga: Apa Itu Induksi Persalinan dan Metodenya? Ini Penjelasannya!
Beda Kontraksi Asli vs Kontraksi Palsu
Bagi yang baru pertama kali hamil, mungkin akan kesulitan mana kontraksi asli dan mana kontraksi yang palsu. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, bisa dilihat dari tiga faktor yakni kapan terjadinya, lama kontraksi, dan sensasi yang dirasakan oleh ibu hamil.
Waktu Terjadinya Kontraksi
Kontraksi asli biasanya terjadi pada sat usia kehamilan berada di rentang 37-40 minggu. Apabila kurang dari 37 minggu, kemungkinan terjadi lahir secara prematur. Di sisi lain, kontraksi palsu bisa saja terjadi di trimester ketiga masa kehamilan. Bahkan, di beberapa kasus ada ibu hamil yang merasakannya mulai dari trimester kedua kehamilan. Gejalanya akan muncul ketika malam maupun sore.
Lama Kontraksi
Berikutnya adalah dari segi lama kontraksinya. Untuk kontraksi asli akan berlangsung kurang lebih 30-70 detik dan intervalnya tak menentu. Seiring dekat dengan persalinan biasanya akan bertamabah lama. Sedangkan untuk kontraksi palsu memiliki durasi yang berbeda. Mulai dari 30 detik sampai dengan 2 menit, intervalnya pun tidak menentu.
Sensasi Dirasakan Ibu Hamil
Lalu, dari sensasi yang dirasakan ibu hamil. Kontraksi asli cenderung membuat perut bagian bawah dan meluas ke bagian lainnya. Intensitas kontraksi juga akan meningkat saat ibu hamil bergerak maupun berjalan. Termasuk punggung bagian bawah. Beda halnya dengan kontraksi palsu yang hanya terasa kencang di bagian selangkangan dan perut bawah saja. Kontraksi palsu akan mereda perlahan saat Bunda bergerak.
Baca juga: 5 Cara Agar Bayi Tidak Sungsang untuk Persalinan Normal
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Walaupun kontraksi palsu cukup mengganggu, namun bukan berarti itu tidak biasa diatasi. Oleh karena itu, Bunda bisa melakukan beberapa cara mudah berikut ini:
- Ubah posisi saat beraktivitas. Sebagai contoh, jangan terlalu lama duduk maupun berdiri. Jika Bunda duduk dalam waktu lama, maka cobalah untuk sejenak berdiri agar bagian otot rahim tidak tegang kembali.
- Berolahraga secara rutin, namun pastikan olahraga yang ringan saja. Bunda dapat mengikuti senam hamil maupun yoga. Atau dengan berjalan kaki secara rutin.
- Cobalah untuk berada dalam kondisi rileks. Di sini bunda dapat melakukan aktivitas seperti mandi dengan air hangat. Bisa juga dengan berendam maupun tidur siang dan istirahat yang cukup.
- Penuhi asupan nutrisi harian untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Misalnya dengan air putih yang cukup, sayuran, dan lain sebagainya.
Baca juga: Daftar Perlengkapan Ibu Bersalin yang Wajib Diperhatikan
Penutup
Bagaimana Bunda, sudah tahu bukan ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan? Dengan mengetahui beda kontraksi asli dengan yang palsu, tentu akan memudahkan Bunda dalam mempersiapkan kelahiran si kecil nantinya secara optimal.
Selain itu, agar lebih nyaman ikuti juga kelas NeBa dari TanyaNers secara online. Di kelas ini, Bunda bisa bertanya langsung pada ners ahli di bidangnya. Mau tahu informasi lebih lanjut mengenai kelas ini? Mulai dari pendaftaran dan jadwalnya, bisa klik di sini!
Semoga bermanfaat!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://intermountainhealthcare.org/blogs/false-vs-true-labor
- https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/braxton-hicks-contractions.aspx