Tanya Ners – Mengetahui cara merawat bayi prematur adalah hal yang perlu diperhatikan bagi setiap orang tua. Hal tersebut dikarenakan sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah dan belum optimal. Salah satu hal yang dapat Mommy lakukan adalah dengan menjaga lingkungan yang nyaman dan steril bagi bayi prematur. Untuk penjelasan selengkapnya, simak artikel berikut!
Apa Itu Bayi Prematur?
Bayi prematur adalah bayi yang lahir ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Hal tersebut dapat menyebabkan organ pada bayi seperti paru-paru, saluran pencernaan, dan kulit, serta daya tahan tubuhnya belum berfungsi secara optimal. Sehingga, bayi akan rentan sakit dan terinfeksi kuman, bakteri, hingga virus
Untuk itu, Mommy perlu memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi bayi prematur karena bayi prematur biasanya membutuhkan nutrisi lebih banyak daripada bayi normal agar bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Dengan demikian, Mommy dapat melihat pertumbuhan bayi prematur setelah usia bayi mencapai 2 tahun.
Selain itu, Mommy juga perlu memahami beberapa kondisi atau masalah kesehatan yang biasanya terjadi pada bayi prematur seperti:
- Masalah pernapasan yang menyebabkan membutuhkan pemberian oksigen melalui alat bantu.
- Masalah dalam proses menyusu, termasuk pelekatan puting atau kemampuan menghisap dan menelan.
- Masalah pada jantung, seperti gangguan detak jantung yang membuat bibir bayi tampak hitam atau kebiruan (sianosis).
- Peningkatan infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang masih belum berfungsi optimal.
- Masalah saluran pencernaan seperti NEC (necrotizing enterocolitis).
Baca juga: Perbedaan Hamil Bayi Laki-Laki dan Perempuan, Sudah Tahu?
7 Cara Merawat Bayi Prematur
Setelah Mommy memahami apa itu bayi prematur. Berikut ini adalah cara merawat bayi prematur yang dapa Mommy ikuti, dengan begitu Mommy tidak perlu khawatir lagi soal bayi prematur. Yuk simak!
1. Terapkan Metode Kanguru
Cara merawat bayi prematur yang pertama adalah dengan menerapkan metode kanguru. Mommy dapat melakukan metode ini di rumah dengan cara menggendong bayi prematur dan melibatkan kontak dari kulit ke kulit. Tujuan dari metode ini adalah untuk menjaga suhu bayi tetap hangat dan mendorong bayi agar mau menyusu dengan baik. Bukan hanya dilakukan oleh Mommy, metode ini juga dapat dilakukan oleh ayah.
2. Perhatikan Jadwal Menyusui
Selanjutnya adalah perhatikan jadwal menyusui. Saat awal kelahiran bayi, Mommy harus menyusui kurang lebih 8-10 kali sehari dan hindari waktu jeda menyusui hingga melebihi 4 jam agar bayi tidak mengalami dehidrasi. Untuk mengetahui asupan ASI bayi terpenuhi, Mommy dapat mengeceknya dari buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari.
3. Jaga Bayi Dari Kebersihan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika bayi prematur memiliki sistem kekebalan yang masih rentan karena sistem organnya masih belum optimal. Sehingga, Mommy perlu menghindari bayi prematur dari sumber infeksi dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi, membersihkan tempat tidur bayi, hingga mainan.
Baca juga: 10 Mitos Ibu Hamil yang Sering Dipercayai Kebanyakan Orang
4. Lakukan Imunisasi
Melakukan imunisasi adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh kebanyakan bayi untuk menguatkan sistem kekebalan. Biasanya, imunisasi dilakukan saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan dengan vaksin untuk sakit flu. Namu, Mommy perlu memperhatikan jenis vaksin yang akan diberikan kepada bayi karena bayi prematur bisa saja memiliki kondisi yang berbeda dengan bayi normal.
5. Pastikan Tidur Bayi Cukup
Cara merawat bayi prematur selanjutnya adalah dengan memastikan tidur bayi tercukupi. Pastikan bayi memiliki tidur yang nyaman dan berkualitas dengan memposisikan bayi untuk tidur secara terlentang. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko bayi mati mendadak (SIDS).
6. Pantau Perkembangan Bayi
Memantau perkembangan bayi tentunya harus dilakukan bagi setiap orang tua, terutama jika bayi baru saja pulang dari Rumah Sakit. Bagi bayi prematur, disarankan bagi Mommy untuk membawa kembali ke dokter setelah beberapa hari atau minggu pulang ke rumah. Hal tersebut untuk memastikan kondisi bayi prematur seperti perkembangan penglihatan dan pendengaran bayi.
7. Siapkan Makanan Pengganti ASI
Cara merawat bayi prematur yang terakhir adalah menyiapkan makanan yang halus dengan tekstur tidak terlalu kental sebagai pengganti ASI. Berbeda dengan bayi pada umumnya, bayi prematur memiliki asupan nutrisi yang berbeda seperti mpasi yang harus dilakukan saat memasuki usia 6 bulan. Sehingga, alternatifnya adalah dengan memberikan mpasi saat memasuki usia 4-5 bulan yang dihitung dari waktu kelahiran.
Baca juga: Mengenal Asuhan Persalinan Normal untuk Ibu Hamil
Penutup
Bagaimana Mommy? Setelah memahami cara merawat bayi prematur yang telah dijelaskan di atas. Mommy tidak perlu khawatir soal merawat bayi prematur. Namun, jika Mommy khawatir dan merasa cemas dengan kondisi persalinan. Mommy bisa mengikuti kelas NEBA, kelas persiapan persalinan yang bisa dilakukan secara online. Untuk cara mendaftarnya, Mommy bisa klik di sini ya!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://familydoctor.org/caring-for-your-premature-baby/
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/premature-birth/taking-your-baby-home/caring-your-premature-baby-home
- https://kidshealth.org/en/parents/preemie-care.html