TanyaNers – Saat cuaca panas menghadang, bayi tidak bisa lepas dari keringat yang berlebih yang bisa menyebabkan biang keringat. Tidak seperti anak-anak yang bisa duduk atau berdiri, bayi yang hanya bisa tiduran lebih mudah mengalami punggung basah dan panas berlebih karena berkeringat. Akbiatnya bayi akan mengalami masalah kulit yang membuatnya tidak nyaman. Biang keringat menjadi salah satu masalah kulit yang sering dialami bayi.
Penyebab Biang Keringat
Prickly heat atau miliaria yang lebih sering dikenal sebagai biang keringat di Indonesia ini terjadi ketika pori-pori kelenjar keringat tersumbat. Hal ini sering terjadi pada anak-anak karena kelenjar keringat mereka masih dalam tahap perkembangan dan kulit mereka lebih sensitif terhadap suhu.
Gejala biang keringat meliputi ruam atau bintik-bintik merah pada kulit yang memberikan rasa gatal, perih, dan pembengkakan kecil. Bayi yang mengalami biang keringat mungkin juga menjadi rewel, tidak mau menerima air susu, sulit tidur, atau bahkan mengalami demam.
Baca juga: 7 Cara Memijat Bayi Agar Tidak Rewel
Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi
Biang keringat pada bayi adalah masalah umum yang bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman. Meskipun tidak berbahaya, bintik-bintik kecil yang muncul di kulit bayi ini seringkali menyebabkan rasa gatal yang mengganggu. Berikut adalah beberapa cara yang aman dan efektif untuk mengatasi biang keringat pada bayi:
1. Menjaga Suhu Ruang
Pastikan lingkungan tetap sejuk dengan menghindari udara panas dan lembap, serta gunakan AC atau kipas angin tanpa mengarahkan langsung ke tubuh bayi. Selimuti bayi dengan selimut tipis yang berbahan hangat agar tidak mengalami kedinginan. Selain itu, moms bisa menjaga suhu ruangan dengan tidak membiarkan banyak orang di sekeliling bayi sehingga bayi tidak merasa kepanasan meskipun berada di ruangan tanpa AC. Hindari juga paparan sinar matahari langsung pada bayi.
2. Menjaga Kebersihan Kulit
Pastikan untuk selalu mengganti secara teratur dan membersihkan badan bayi terlebih dahulu terutama jika sudah basah oleh keringat. Jaga kulit bayi tetap kering dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk. Hal terpenting lainnya adalah, jangan gunakan alas tidur berbahan plastik karena sifatnya yang tidak mampu menyerap keringat.
3. Memilih Pakaian yang Tepat
Moms jugua tidak boleh memberikan sembarang pakaian kepada bayi lho! Pastikan untuk memilih pakaian dari serat alami seperti katun yang bisa menyerap keringat. Hindari pakaian dari bahan sintetis yang membuat hawa panas terperangkap. Selain itu pastikan pakaian bayi longgar dan nyaman, hindari yang terlalu ketat. Kemudian bila cuaca tidak dingin, hindari menggunakan penutup kepala atau bedongan yang bisa menjadi penyebab biang keringat.
4. Kompres Dingin
Bila sudah terlanjur terkena biang keringat, moms bisa menggunakan kompres dingin untuk meredakan gatal dan panas di area yang terkena biang keringat tersebut. Mandikan juga bayi dengan air yang tidak terlalu panas sebelum tidur malam agar bayi tidak merasa panas dan membuat badan bayi bersih dari keringat saat malam hari.
5. Gunakan Produk Perawatan
Moms bisa mengoleskan losion calamine pada kulit yang terkena biang keringat untuk memberikan efek dingin dan menenangkan. Berikan juga minyak zaitun untuk meredakan rasa gatal dan menghilangkan bentolan kecil akibat biar keringat. Pastikan untuk menghindari penggunaan bedak, losion, atau minyak bayi yang bisa menyumbat pori-pori. Hindari juga penggunaan produk yang mengandung parfum atau pewangi karena dapat mengiritasi kulit bayi.
6. Biarkan Kulit Bernapas
Saat biang keringat sedang parah-parahnya, moms bisa membiarkan bayi tanpa pakaian dan popok untuk sementara waktu jika memungkinkan, terutama saat cuaca panas. Kurangi juga kontak langsung dengan kulit moms atau orang lainnya untuk menghindari kelebihan panas pada tubuh bayi. Karena tanpa dipegang pun bayi kulit bayi bagian punggung akan sulit bernapas karena selalu bersandar pada kasur. Sehingga biarkan bagian lain terbuka untuk mengurangi panas berlebih.
7. Perhatikan Pola Minum Bayi
Pastikan bayi cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan tubuh melalui keringat. Terus rutin menyusui bayi sesuai kebutuhannya untuk mencegah kehausan. Jadi pastikan asupan ASI yang diberikan pada bayi tidak berkurang.
8. Kunjungi Dokter Anak
Biang keringat pada bayi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan perawatan yang tepat. Namun, jika biang keringat tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain seperti demam atau sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Jangan Panik, Simak 5 Cara Mengatasi Demam pada Bayi!
Penutup
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Moms dapat membantu Si Kecil mengatasi biang keringatnya secara aman dan nyaman. Tetaplah memperhatikan kesehatan dan kenyamanan bayi secara menyeluruh untuk memberikan perawatan terbaik bagi Si Kecil.
Jangan lupa juga untuk memeberikan ASI secara ekslusif dan teratur agar bayi tidak merasa dehidrasi terutama bila mereka mengalami keringat berlebih. Ikuti kelas ASI Mastery dari TanyaNers untuk lebih mengetahui lebih jelas mengenai cara pemberian ASI ekslusif pada bayi. Temukan berbagai jawaban untuk pertanyaan moms mengenai ASI dengan lebih mudah di kelas ini. Yuk Gabung sekarang!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Common-Summertime-Skin-Rashes-in-Children.aspx
- https://primayahospital.com/anak/mengatasi-biang-keringat-pada-bayi/