TanyaNers – Masa-masa awal kelahiran (newborn) biasanya bayi mengalami rewel dan sering menangis tanpa sebab. Walau hal itu normal, kondisi tersebut membuat orang tua khawatir terjadinya kolik pada bayi. Oleh karena itu, untuk mengetahui gejala kolik dan penyebabnya serta cara menanganinya? Simak ulasan kali ini!
Apa Itu Kolik?
Kolik pada bayi merupakan kondisi dimana bayi menangis dengan waktu yang lama. Bisa beberapa menit hingga berjam-jam dengan alasan yang tidak jelas. Umumnya, bayi mengalami kolik karena dia ingin menyampaikan apa yang dirasakan namun tidak mengekspresikan rasa kurang nyamannya.
Kolik terjadi pada bayi di awal-awal bulan kelahiran. Selain itu, usia yang paling parah terjadi pada usia sekitar 6-8 minggu. Kemudian, akan menghilang secara berangsur-angsur dengan sendirinya. Ini akan terjadi pada saat bayi memasuki usia ke 8-14 minggu.
Baca juga: Cara Memandikan Bayi Baru Lahir yang Benar
Gejala Kolik yang Perlu Diketahui
Gejala awal kolik pada bayi ditandai dengan menangis dan rewel. Namun, tidak semua bayi yang rewel mengalami kolik. Jika bayi sehat, dapat dilihat gejala kolik yang sering terjadi antara lain adalah:
1. Menangis dengan Waktu dan Durasi Sama
Gejala yang pertama adalah bayi kerap kali menangis. Akan tetapi, beda halnya dengan menangis pada umumnya. Menangis karena gejala kolik ini lebih teratur dan waktu yang sama setiap harinya. Misalnya menangis di saat sore maupun malam hari. Termasuk durasinya, biasanya kurang lebih selama 3 menit bahkan lebih.
2. Menangis Tak Bisa Dihentikan
Kedua, selain durasi dan waktu menangis yang teratur, gejala lainnya ialah bayi yang sulit ditenangkan atau tidak bisa dihentikan. Beda dengan bayi yang menangis pada umumnya yang ditenangkan akan langsung diam. Selain itu, bayi kolik akan menangis dengan nada tinggi dan wajahnya akan terlihat memerah.
3. Dapat Menangis Tanpa Sebab yang Jelas
Ketiga, bayi biasanya menangis karena sebab tertentu. Misalnya saat buang air dan ingin popoknya diganti, haus, dan lapar. Namun, apabila bayi yang menangis tanpa sebab dan tidak kunjung diam, bisa jadi itu termasuk salah satu gejala kolik yang muncul.
4. Postur Tubuh Mengalami Perubahan
Keempat, gejala kolik yang muncul pada bayi tidak hanya bisa dilihat dari tangisan saja. Bunda dapat melihat dari adanya perubahan postur tubuh. Hal itu bisa dilihat misalnya tangan yang mengepal, kaki melingkar, maupun otot perut mengencang. Gejala ini akan muncul ketika bayi mulai menangis.
Baca juga: 6 Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Kolik pada Bayi
Sebenarnya penyebab kolik belum bisa dipastikan sampai saat ini. Hal itu disebabkan karena berbagai faktor. Bahkan, sebagaimana dilansir dari laman Mayo Clinic para ahli cukup kesulitan mengenai kondisi ini. Setiap bayi pun tentu memiliki penyebab yang berbeda-beda tergantung pada kondisinya. Akan tetapi, para ahli menemukan beberapa hipotesa penyebab kolik pada bayi ini. Di antaranya adalah disebabkan karena:
- Memiliki riwayat alergi tertentu.
- Memiliki intoleransi terhadap laktosa.
- Adanya perubahan bakteri yang normal di sistem pencernaan bayi.
- Sistem pencernaan pada mengalami perkembangan yang belum sempurna.
- Rasa cemas berlebihan pada orang tua.
- Penanganan saat bayi menangis atau saat menenangkannya yang berbeda.
Baca juga: 7 Cara Menidurkan Bayi yang Efektif, Ternyata Mudah Lho!
Mengatasi Kolik Saat di Rumah
Lantas, bagaimana cara mengatasi kolik di rumah? Dalam hal ini Bunda dapat memberikan probiotik maupun pereda gas. Namun, itu bukanlah satu-satunya penanganan yang dilakukan. Di sini Bunda dapat menerapkan beberapa metode penanganan di antaranya:
- Memberikan ASI yang eksklusif saat bayi mulai rewel.
- Bayi dalam kondisi perut terisi dan tidak kosong untuk waktu yang lama.
- Ganti popok bayi saat penuh dan buang air agar lebih aman.
- Mandikanlah dengan air hangat agar lebih tenang.
- Jika tidak mau digendong, cobalah untuk mengajaknya jalan-jalan dengan stroller.
- Usaplah punggung bayi, tepuk perlahan, dengan penuh kehangatan.
Apabila cara di atas masih belum mampu menenangkan bayi, ada baiknya Bunda untuk membawanya ke dokter anak. Terlebih saat kondisinya mengalami demam tinggi. Begitu juga ketika produksi ASI kurang lancar, maka itu akan menghambat proses penaganan kolik. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ners berpengalaman. Salah satunya mengikuti kelas laktasi dari TanyaNers. Tertarik untuk mengikuti kelas ini secara online? Klik di sini untuk informasi selengkapnya!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/symptoms-causes/syc-20371074
- https://childmind.org/article/preparing-child-new-sibling/