TanyaNers – Memantau perkembangan bayi sangat penting agar pertumbuhan lebih optimal. Namun, bagaimana jika belum memenuhi standar yang ditentukan? Perlukah suplemen nutrisi tambahan untuk bayi saat MPASI diberikan? Bagaimana tips memilihnya yang aman dan apa saja yang diperlukan? Berikut ulasannya!
Perlukah Suplemen Nutrisi Tambahan untuk Bayi saat MPASI?
Pertanyaan mengenai suplemen nutrisi tambahan untuk bayi saat MPASI kerap kali ditanyakan oleh Moms. Pemberian nutrisi ini sebenarnya relatif dan tergantung pada kebutuhan dan kondisi bayi. Pada umumnya, suplemen diberikan ketika bayi kurang mendapatkan asupan nutrisi dari makanan utamanya.
Untuk mengetahui bayi apakah kekurangan nutrisi ialah dengan rajin ke posyandu atau memeriksakannya ke dokter anak. Nantinya, akan dicek mulai perkembangan fisik seperti berat badan, tinggi badan, dan juga perkembangan sistem motorik berdasarkan usianya.
Suplemen untuk bayi biasanya berbeda dengan yang dikonsumsi orang dewasa. Hal ini agar mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi. Begitu pun dari segi bentuk, tekstur, rasa, bahkan hingga warnanya agar bayi lebih tertarik dan mau mengonsumsinya.
Baca juga: 7 Cara Menerapkan Feeding Rules untuk Si Kecil Susah Makan
Tips Memberikan Suplemen untuk Bayi
Meskipun pemberian suplemen nutrisi tambahan untuk bayi saat MPASI diperbolehkan, Mommy tetap harus memperhatikan tipsnya agar lebih aman dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi, di antaranya:
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak. Apakah jenis dan kandungan suplemen yang cocok dan aman, terlebih jika memiliki catatan medis.
- Berikan suplemen bersama dengan makanan yang memiliki lemak sehat (seperti alpukat atau yogurt) jika suplemen tersebut memerlukan lemak untuk penyerapan, seperti vitamin A, D, E, dan K.
- Cek kandungan gizinya apakah sudah sesuai dengan nutrisi MPASI. Selain itu, perhatikan dosis saat memberikannya kepada Si Kecil.
- Perlu diingat, suplemen bukan makanan utama. Jadi, pastikan bayi mendapatkan makanan utama dan suplemen ini sebagai pelengkapnya.
- Perhatikan kebersihan suplemen saat disimpan dan diberikan kepada Si Kecil. Termasuk rajin mengecek tanggal kedaluwarsanya.
- mati apakah bayi menunjukkan reaksi yang tidak biasa setelah pemberian suplemen, seperti ruam, diare, atau muntah. Jika terjadi reaksi negatif, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.
Baca juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari Saat MPASI, Catat!
Suplemen yang Dibutuhkan
Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagaimana yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa jenis suplemen yang bisa diberikan untuk bayi saat MPASI. Di antaranya adalah vitamin, Zat Besi, Zinc, dan Yodium.
1. Vitamin A
Vitamin A diberikan sebagai asupan suplemen penting bayi di usia 6-11 bulan dan anak-anak yang berusia 12 bulan-59 bulan. Vitamin ini bagus untuk memperkuat sistem imun dan kesehatan mata. Di samping itu membantu dalam mendukung kesehatan organ vital. Misalnya jantung, paru-paru, dan sistem syaraf lainnya.
2. Vitamin D
Berikutnya yakni vitamin D yang membantu dalam penyerapan kalsium bagi Si Kecil. Sehingga bagus untuk pertumbuhan gigi dan tulangnya. Kemudian, juga berfungsi dalam mendukung perkembangan otot yang lebih optimal. Mommy bisa memberikan suplemen vitamin D ketika bayi tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.
3. Zat Besi
Suplemen lainnya adalah zat besi yang berfungsi untuk membantu perkembangan otak maupun daya tahan tubuh. IDAI menganjurkan suplemen zat vesi ini diberikan secara rutin paling tidak 3 bulan setiap tahun ketika memasuki usia 6 bulan. Manfaatnya adalah untuk mencegah anemia, meningkatkan anemia, dan membantu pertumbuhan sel tubuh.
4. Zinc
Zinc dipercaya memiliki kandungan yang mencegah terjadinya pneumonia dan diare akut. Pemberian suplemen zinc dapat dilakukan paling tidak 6 bulan sekali untuk bayi yang sudah berusia 6-23 bulan. Manfaat lainnya adalah meningkatkan nafsu makan dan mendukung pencernaan yang lebih sehat.
5. Yodium
Terakhir adalah Yodium, dimana suplemen ini berfungsi dalam proses perkembangan kecerdasan otak Si Kecil. Termasuk meningkatkan berat badan dan tingginya. Sehingga mencegah gangguang pertumbuhan atau stunting. Yodium juga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
Baca juga: MPASI Homemade vs MPASI Instan, Mana yang Lebih Baik?
Penutup
Jadi, mengenai perlukah suplemen nutrisi tambahan untuk bayi saat MPASI jawabannya adalah boleh. Dengan catatan pilihlah jenis suplemen yang aman dikonsumsi Si Kecil. Selain itu, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau Ners yang ahli di bidangnya. Terutama jika memiliki catatan medis tertentu.
Salah satunya adalah dengan berkonsultasi melalui kelas basic MPASI yang diadakan oleh TanyaNers. Di sini Mommy bisa langsung bertanya kepada Ners berpengalaman. Tak hanya itu saja, kelas pun bisa diikuti dari mana saja karena digelar secara online. Yuk, ikuti kelasnya sekarang juga!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20231024124053-255-1015169/rekomendasi-who-soal-pemberian-suplemen-nutrisi-pada-bayi-6-23-bulan