Mengenal Makanan Pendamping ASI (MPASI): Jenis & Pengertian

Makanan Pendamping ASI (1)

TanyaNersSeiring bertambahnya usia, asupan nutrisi dan gizi bayi memerlukan jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu diperlukan makanan pendamping ASI sebagai pelengkapnya. Lantas, seperti apa itu MPASI yang baik, bagaimana cara pemberiannya beserta tips yang wajib diperhatikan? Simak selengkapnya di artikel kali ini!

Apa itu MPASI?

Makanan Pendamping ASI
sc: OnlyMyHealth

Makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan asupan nutrisi makanan yang tambahan yang diberikan kepada bayi sebagai pendamping selain ASI murni. Biasanya, MPASI ini mulai dicoba ke si kecil saat usianya menginjak enam bulan. Adapun makanan tersebut adalah yang diperlukan oleh bayi seperti seng, zat besi, dan lainnya. Diharapkan dengan adanya makanan pendamping ini, bayi dapat tumbuh kembang secara optimal. Baik pertumbuhan secara kognitif maupun fisiknya

Rentang usia pemberian MPASI bisa dilakukan sejak usia 6 – 23 bulan. Sebab, pada usia tersebut merupakan masa emas untuk pencegahan malnutrisi. Misalnya kurang berat badan, gizi buruk, hingga obesitas. Termasuk mencegah stunting dan penyakit yang riskan pada bayi lainnya. Di Indonesian sendiri, program MPASI memang menjadi salah satu program yang digalakkan. Mengingat selain mencegah malnutrisi, juga dapat menekan angka kematian pada bayi karena kekurangan nutrisi.

Baca juga: Apakah Boleh Memberi Minyak Ikan Untuk Bayi 0-6 Bulan?

Aturan Pemberian MPASI yang Benar

Buah untuk ASI Booster
sc: Boobies Superfood

Memberikan MPASI tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Tentu, Mommy perlu memperhatikan beberapa hal penting, sebagaimana telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam hal ini, terdapat empat aspek utama di antaranya pemberian yang tepat waktu, kecukupan asupan nutrisi, keamanan makanan, hingga pemberian yang tepat. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Perhatikan Waktunya

Pertama mengenai ketepatan waktu (timely). Artinya, MPASI diberikan saat usia bayi memenuhi syarat yakni mulai 6 bulan. Namun, apabila terdapat masalah kesehatan, Moms dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau petugas medis terkait. Mengenai tanda-tanda kapan bayi mulai siap diberikan MPASI, bisa dilihat dari hal seperti:

  • Merasa tertarik terhadap makanan konsumsi orang tuanya.
  • Bagian otot leher dirasa kuat mengangkat kepala sampai tegak, atau dengan kata lain mampu mengangkat kepala sendiri dengan baik.
  • Memiliki tingkat refleks melepeh yang sangat jarang, yang berarti dirinya sudah siap untuk menerima makanan.

Sebagai catatan, pemberian MPASI kurang dari waktu yang ditentukan memang tidak dianjurkan. Sebab, bisa memicu masalah terhadap saluran pencernaan. Kemudian, jika terlambat mencoba MPASI maka berpotensi membuat bayi kurang gizi maupun stunting.

Baca juga: Panduan Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-12 Bulan

2. Pastikan Asupanya Cukup

Setelah dirasa waktunya sudah tepat, maka poin penting lain yang perlu diperhatikan ialah kecukupan asupan nutrisinya. Mommy bisa memberikan makanan yang mengandung nutrisi penting. Mulai dari protein hewani dan nabati, karbohidrat, zat besi, mineral, dan vitamin. Jangan lupa untuk selalu menakar porsi makanan yang diberikan. Untuk usia 6 bulan, paling tidak 2-3 sendok makan. Sementara, saat masuk usia 9-23 bulan paling tidak ½ hingga ¾ mangkuk agar kalorinya terpenuhi.

3. Keamanan Makanan

Tak hanya asupan, keamanan juga penting dalam makanan pendamping ASI. Maka, pastikan semua peralatan steril. Baik itu papan memotong sayur, buah, dan daging yang khusus untuk bayi. Termasuk peralatan makanannya yang bersih. Mommy juga dapat menyimpan MPASI yang matang ke dalam kulkas. Kemudian, panaskan sedikit saat akan dihidangkan ke bayi, bisa menggunakan microwave maupun merendamnya dengan ditutup wadah atau plastik pembungkus di dalam air hangat.

4. Pemberian yang Tepat

Terakhir, berikanlah dengan tepat dimana ini dikenal dengan responsive feeding. Berikanlah secara konsusten ketika bayi terlihat mulai lapar dan hentikan saat kenyang. Idealnya, bayi dapat makan utama paling tidak sebanyak tiga kali. Kemudian, diselingimakanan ringan tiap harinya.

Baca juga: Ketahui Sumber Lemak MPASI, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil

Jenis MPASI

MPASI
sc: Freepik

Menyambung dari poin sebelumnya, memilih makanan pendamping ASI pun wajib menjadi perhatian. Pasalnya, beda usia beda pula kemampuan untuk mencerna makanan. Pastikan Mommy tidak memberikan makanan yang tidak dihaluskan dengan baik. Sebab, bisa saja itu membuatnya tersedak. Jenis MPASI bisa dibedakan berdasarkan usia yakni:

  • Makanan yang disaring dan dilembutkan atau dilumatkan untuk bayi 6-9 bulan dan diberikan minimal 2x sehari.
  • Makanan yang dicincang halus, kasar, maupun makanan yang dapat dipegang, dikunyah, digigit bagi bayi 9-12 bulan dengan minimal 3x sehari.
  • Makanan semi padat dan padat untuk bayi 12-23 bulan dan sudah tidak minum ASI lagi. Berikanlah paling tidak 3-4x sehari.

Adapun menunya sebagaimana direkomendasikan oleh UNICEF untuk pemenuhan nutrisi dan gizi bayi di antaranya:

  • Biji dan kacang-kacangan seperti kacang merah, tauge, kacang hijau, dan tahu.
  • Sayur dan buah seperti alpukat, bayam, semangka, bunga kol, brokoli, dan semangka.
  • Makanan pokok seperti kentang, jagung, roti, dan nasi (baik nasi merah atau nasi putih).
  • Makananyang berasal dari lemak hewani seperti ikan, daging sapi, daging ayam, udang, susu.

Baca juga: Manfaat dan Rekomendasi Margarin untuk MPASI Bayi

Penutup

Kelas MPASI Si Kecil

Bagaimana Moms, kini sudah mengerti bukan tentang apa itu MPASI dan aturan pemberiannya? Nah, bagi Mommy yang baru pertama kali menjalankan program MPASI ini jangan ragu untuk mencari tahu berbagai hal penting mengenai aktivitas tersebut. Apalagi jika Moms memiliki masalah tertentu. Segera berkonsultasi dan ikuti kelas Basic MPASI dari Tanyaners.

Semua kelas ini bisa diikuti dari mana saja, sebab diselenggarakan secara online. Selain itu, Moms juga berkesempatan berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Ingin mengetahui lebih jauh seputar kelas Basic MPASI Tanyaners atau ingin mengikutinya? Silakan klik link ini dan ikuti tata cara yang ada di dalamnya. Selamat mencoba!


*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep

Referensi:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-mpasi
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/mpasi
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/
  • https://www.who.int/tools/elena/bbc/complementary-feeding
Scroll to Top
×