TanyaNers – Bayi yang baru lahir terkadang memiliki kondisi tertentu seperti meningkatnya zat bilirubin dalam tubuh. Sehingga, tubuh bayi menjadi menguning dan memerlukan penanganan medis yang tepat. Salah satunya adalah menggunakan fototerapi. Apa itu fototerapi pada bayi dan manfaatnya serta metodenya? Simak poin pentingnya menjelang kelahiran si buah hati.
Apa Itu Fototerapi dan Metodenya?
Secara umum, fototerapi dapat diartikan sebagai penanganana atau terapi sinar terhadap bayi yang baru lahir dengan kondisi tubuh yang menguning (jaundice). Hal itu disebabkan karena kadar bilirubin yang tinggi dan dapat dilihat pada kulit maupun bagian putih mata. Penyebab jaundice biasanya karena masalah pada organ hati dan empedu, efek ASI maupun kekurangan ASI, gangguan darah, maupun adanya reaksi golongan darah ibu dan bayi yang tidak cocok.
Dalam penerapannya, fototerapi pada bayi terdiri dari dua metode yakni konvensional dan serat optik. Metode tersebut menggunakan bantuan dari sinar ultraviolet yang aman bagi bayi, karena tidak menimbulkan efek samping kerusakan kulit bayi. Berikut penjelaan mengenai kedua metode fototerapi ini:
Fototerapi Konvensional
Pertama adalah fototerapi konvensional. Metode ini sering digunakan di berbagai rumah sakit kepada bayi karena lebih mudah dan praktis. Yakni dengan meletakkan lampu khusus baik itu jenis halogen maupun neon-ultraviolet. Sinar dari lampu ini nantinya akan diserap oleh tubuh bayi lewat jaringan kulit.
Agar lebih aman, pada saat disinari maka mata bayi akan ditutup menggunakan penutup khusus yang nyaman. Tujuannya adalah agar saraf yang melapisi bagian mata tidak terpapar langsung dengan sinar ultraviolet yang bisa merusak penglihatan bayi.
Fototerapi Serat Optik
Seiring berkembangnya teknologi medis, fototerapi kini dibuat lebih nyaman. Salah satunya adalah fototerapi yang menggunakan serat optik. Kabel serat optik ini terpasang pada selimut khusus. Nantinya, bayi dibaringkan dan dipasangkan selimut tersebut ke bagian punggungnya. Biasanya, metode yang menggunakan selimut serat optik ini digunakan pada bayi yang lahir secara prematur.
Baik dalam metode konvensional maupun menggunakan selimut kabel optik, keduanya dilakukan paling tidak selama 30 menit dan kurun waktu 3-4 jam. Meski begitu, lama penanganan ini sekali lagi tergantung pada kondisi bayi dan tingkatan bilirubin yang terdapat dalam tubuh si kecil.
Baca juga: Melindungi Si Kecil: Kenali Penyebab Bayi Kuning dan Cara Pencegahannya!
Manfaat Fototerapi pada Bayi
Penggunaan fototerapi pada bayi memiliki sejumlah manfaat medis. Khususnya bagi bayi yang baru lahir (neonatal) dengan kondisi bilirubin yang tinggi. Melansir dari berbagai Medscape dan sumber lainnya, berikut beberapa di antaranya:
- Mengurangi kadar bilirubin: fototerapi membantu mengurangi kadar bilirubin yang tinggi pada tubuh bayi. Caranya adalah dengan mengekspos kulit bayi dengan cahaya biru yang khusus. Dimana cahaya ini membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh bayi. Misalnya melalui keringat dan pada saat buang air.
- Mencegah kerusakan otak: jika kadar bilirubin terlampau tinggi, maka apabila tidak ditangani lebih lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem dan kerusakan otak yang serius. Fototerapi membantu mencegah terjadinya kondisi ini dengan menurunkan kadar bilirubin secara efektif.
- Meningkatkan kesehatan bayi: dengan menurunkan kadar bilirubin, fototerapi membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan pada bayi. Hal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi serius yang disebabkan oleh hiperbilirubinemia.
- Mempercepat pemulihan: fototerapidapat mempercepat proses pemulihan bayi dari hiperbilirubinemia. Bayi yang menjalani fototerapi secara rutin biasanya menunjukkan penurunan kadar bilirubin dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional.
- Pengobatan yang relatif aman: fototerapi umumnya dianggap sebagai pengobatan yang aman dan efektif untuk hiperbilirubinemia neonatal. Risiko efek sampingnya rendah, dan biasanya bayi dapat menoleransi prosedur ini dengan baik.
Meski dapat menurukan dan mencegah kadar bilirubin tinggi dan efek lanjutannya, setiap bayi memang berbeda-beda dalam proses penyembuhannya. Hal tersebut tergantung pada kondisi kesehatan bayi tersebut. Oleh karena itu, pencegahan ini haruslah didampingi dengan dokter dan tindakan medis yang tepat.
Baca juga: 6 Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya!
Penutup
Nah, sekarang Bunda sudah tahu bukan apa itu fototerapi dan manfaatnya pada bayi? Bunda dapat mencegah bilirubin tinggi pada bayi sejak dalam kandungan. Selain menjaga kondisi kesehatan dan asupan nutrisi penting selama kehamilan, ada baiknya untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan ners yang berpengalaman.
Salah satunya adalah dengan mengikuti kelas Neba dari TanyaNers secara online. Caranya adalah dengan klik tautan ini. Di sini, selain diberikan tips, Bunda dapat bertanya langsung dengan ners yang berpengalaman di bidangnya. Semoga bermanfaat!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/diagnosis-treatment/drc-20373870
- https://emedicine.medscape.com/article/1894477-overview?form=fpf