Tanya Ners – Pernahkah Moms mendengar tentang Let-down reflex atau LDR dalam fase menyusui? Kalau belum, Moms wajib mengetahui tentang hal ini karena LDR berhubungan dalam memastikan alasan ASI lancar sehingga Moms bisa memberikan ASI dengan nyaman kepada si kecil. Lantas apa itu Let-down reflex dan fungsinya? Simak selengkapnya di sini!
Apa Itu Let-Down Reflex?
Let-down reflex adalah respons alami tubuh yang memastikan ASI siap mengalir. Saat bayi menyusu atau Moms menggunakan pompa, saraf terstimulasi yang memicu pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin ke aliran darah. Prolaktin membantu menghasilkan lebih banyak ASI, sedangkan oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab atas refleks let-down itu sendiri.
Hormon oksitosin menyebabkan sel-sel pembuat ASI di payudara Moms berkontraksi dan mengeluarkan ASI yang tersimpan, mendorongnya ke saluran menuju puting susu. Oksitosin juga melebarkan saluran ASI yang memungkinkan aliran ASI lebih mudah keluar.
Tanda-Tanda Refleks Let-Down
Let-down reflex atau LDR dapat terjadi lebih dari satu kali saat menyusui. Meskipun tidak semua Moms bisa merasakan LDR dan itu adalah hal yang normal.
- Sensasi kesemutan sebelum atau saat menyusui
- Rasa penuh yang mendadak pada payudara
- ASI menetes dari payudara yang tidak digunakan untuk menyusui atau memompa
- Bayi beralih dari pola hisap-hisap ke hisap-telan yang lebih konstan
- Kram rahim, terutama pada beberapa minggu pertama menyusui
- Merasa haus
Let-down reflex biasanya terjadi lebih dari sekali saat menyusui atau memompa, tetapi sering kali hanya terasa pada yang pertama.
Baca juga: 10 Manfaat ASI Eksklusif, Jadi Obat Alami Bayi!
Cara Merangsang Refleks Let-Down
Kadang-kadang, stres, kecemasan, dan kelelahan dapat menghambat refleks let-down. Jika produksi ASI menurun karena Moms memberi susu formula atau memperkenalkan makanan padat, let-down mungkin memerlukan waktu lebih lama. Untuk membantu mempercepat proses ini:
- Rileks: Lakukan latihan relaksasi seperti pernapasan dalam. Pilih tempat yang tenang dan dengarkan musik yang menenangkan.
- Pijat Diri: Lakukan pijatan lembut pada payudara untuk membantu merangsang let-down.
- Aplikasikan Panas: Tempelkan kain hangat yang lembap pada payudara atau mandi air hangat sebelum menyusui atau memompa.
- Berpelukan: Berpelukan singkat dengan bayi dapat membantu memicu let-down. Jika Moms memompa dan bayi sedang tidur atau Moms berada jauh dari rumah, lihat foto bayi, dengarkan rekaman suara bayi, atau cium selimut bayi untuk merangsang indera Moms yang dapat mendorong let-down.
- Pertahankan Rutinitas: Jika memungkinkan, coba pertahankan rutinitas yang sama sebelum menyusui atau memompa. Tubuh Moms akan mengasosiasikan kegiatan ini dengan menyusui dan merespons sesuai.
- Kangaroo Care: Peluk bayi tanpa pakaian, kecuali popok, di dada Moms. Ini dapat membantu menurunkan hormon stres dan mendorong relaksasi.
- Pompa Sedikit Dulu: Pompa atau ekspresikan ASI secara manual beberapa menit sebelum menyusui.
- Posisi Nyaman: Duduk di kursi dengan penyangga lengan dan punggung yang baik, dan gunakan bangku kaki jika nyaman.
- Pitocin: Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan Pitocin, versi sintetik oksitosin, yang dapat merangsang let-down saat menyusui atau memompa.
Baca juga: Cara Menyimpan Alat Pumping ASI yang Benar, Penting Untuk Diketahui!
Mengatasi Refleks Let-Down yang Berlebihan
Selain merangsang, LDR yang berlebihan juga mampu membuat susah pada bayi maupun ibu. Jika bayi sering tersedak atau tersedak saat menyusui, atau ASI mengalir terlalu cepat, Moms mungkin memiliki refleks let-down yang berlebihan. Untuk mengurangi aliran ASI, Moms bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:
- Pompa Sebentar Dulu: Pompa beberapa menit untuk mengurangi aliran ASI sebelum menyusui bayi.
- Posisi Berbaring: Berbaring dengan bayi di atas Moms, menggunakan gravitasi untuk membantu memperlambat aliran ASI.
- Tangani Let-Down: Susui bayi sampai let-down terjadi, kemudian angkat bayi sementara Moms menangkap ASI dengan handuk. Kembalikan bayi setelah aliran melambat.
- Atasi Masalah Dasar: Produksi ASI berlebihan sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Konsultasikan dengan konsultan laktasi atau dokter untuk memastikan produksi ASI tetap seimbang.
Mengatasi Let-Down yang Sakit
Beberapa ibu mengalami let-down yang menyakitkan, terutama di minggu-minggu awal menyusui. Penyebab umum termasuk:
- Perlekatan Bayi: Pastikan bayi menghisap areola, bukan hanya puting.
- Infeksi Jamur: Jika puting gatal, retak, atau terbakar, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan krim anti-jamur.
- Pembengkakan: Gunakan kompres hangat sebelum menyusui dan kompres dingin sesudahnya. Pijat payudara saat menyusui untuk membantu aliran ASI.
- Mastitis: Jika mengalami demam, garis merah pada payudara, atau merasa tidak enak badan, segera konsultasikan dengan dokter.
Dalam beberapa minggu pertama menyusui, let-down mungkin memerlukan beberapa detik hingga beberapa menit. Jika mengalami masalah seperti let-down yang lambat atau menyakitkan, segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi. Dengan waktu dan latihan, tubuh Moms akan belajar mengenali tanda-tanda waktu menyusui, dan let-down akan menjadi bagian alami dari proses menyusui.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Efek Samping ASI Booster!
Ikut Kelas Laktasi Tanya Ners
Itulah penjelasan seputar apa itu dan penyebab Let down reflex dan cara mengatasi hingga menstimulasinya yang wajib Moms ketahui! Untuk mengetahui informasi dan tips lainnya tentang ASI dan menyusui, kini sudah bisa Moms konsultasikan dengan ners profesional yang ahli dibidangnya dengan mengikuti Kelas Ibu Menyusui dari Tanya Ners. Dapatkan juga sesi konsultasi bersama ners di kelas ini. Yuk gabung sekarang!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi :
- https://www.breastfeeding.asn.au/resources/let-down-reflex-and-your-milk-flow
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/let-down-reflex
- https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/let-down-reflex